Kanal24, Malang – Direktorat Kemahasiswaan Universitas Brawijaya mengadakan kegiatan karantina intensif bagi 20 kelompok mahasiswa yang berhasil terpilih untuk mewakili kampus dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2024. Bertempat di Ijen Suites Resort and Convention, Malang, acara ini digelar selama dua hari.
Inggita Kusumastuty, S.Gz, M.Biomed, selaku Wakil Ketua Kontingen UB untuk Pimnas 2024, menjelaskan bahwa pada hari pertama, para peserta diberikan berbagai materi penting yang berkaitan dengan kemampuan public speaking, menghadapi massa, serta bagaimana menyusun draft poster yang menarik dan informatif. Selain itu, pengecekan kelengkapan dokumen juga menjadi fokus utama agar tidak ada kesalahan teknis yang menghambat saat pelaksanaan Pimnas.
“Pada hari kedua, kegiatan difokuskan pada presentasi hasil dan perbaikan poster. Setiap tim akan diberikan bimbingan dan evaluasi langsung dari para reviewer. Dalam proses ini seluruh karya mahasiswa diharapkan dapat sesuai dengan standar yang telah dibuat,” terangnya.
Inggit selaku Wakil Dekan optimis bahwa teman-teman UB dapat meningkatkan peringkat universitas di ajang Pimnas,dengan harapan bisa memperbanyak perolehan medali, khususnya medali emas. “Kami membuat target sejumlah lima medali emas pada kategori poster maupun karya inovasi,” tambah Inggita dengan optimis.
Optimisme yang sama juga disampaikan oleh Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., M.T., Ketua Kontingen UB untuk Pimnas 2024. Ia mengungkapkan bahwa UB berhasil lolos hampir di semua skema Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), kecuali pada skema PKM PK. Meskipun demikian, UB memiliki keunggulan lain, seperti pada PKM Award, dalam agenda pelaporan kemajuan, di mana 4 dari 12 kategori yang diikuti mendapat nilai terbaik.
“Kami optimis bisa mendapatkan lebih banyak medali tahun ini. Pimnas masih menjadi ajang kompetisi prestisius bagi mahasiswa di Indonesia. Ini adalah kesempatan bagi tim yang mewakili UB untuk bersinar dan membawa nama baik universitas,” kata Abu Bakar.
Selain memberi motivasi kepada tim yang akan berkompetisi tahun ini, Abu Bakar juga menekankan pentingnya ajang Pimnas sebagai portofolio penting bagi mahasiswa. Ia menyarankan kepada mahasiswa yang belum mendapat kesempatan untuk berpartisipasi tahun ini agar terus berusaha dan mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti ajang tersebut di masa mendatang.
“Ini adalah waktu kalian untuk bersinar. Bagi yang belum berkesempatan, kalian bisa belajar dari tim yang sekarang dan menjadikannya inspirasi untuk berkompetisi di tahun-tahun berikutnya,” tambahnya.
Salah satu tim andalan UB dalam ajang Pimnas 2024 adalah tim PKM-KC bernama TransAid. Tim ini berhasil mengembangkan alat deteksi karies sekunder menggunakan metode transiluminasi tiga dimensi berbasis teknologi computer vision. Menurut Inggil Ma’rifat Djati, salah satu perwakilan kelompok TransAid, alat ini dibuat dengan latar belakang urgensi kasus karies sekunder yang cukup tinggi di Indonesia, menempati peringkat keenam sebagai penyakit gigi terbanyak di tanah air.
“Alat ini tidak hanya berinovasi dalam pendeteksian karies sekunder, tetapi juga mampu merekonstruksi rongga mulut secara tiga dimensi,” jelas Djati.
Tim TransAid berharap inovasi ini dapat meraih medali emas pada ajang Pimnas yang akan diselenggarakan di Universitas Airlangga, Surabaya. Dengan berbagai persiapan yang matang, harapan besar diusung oleh Universitas Brawijaya untuk mempersembahkan hasil terbaik dalam ajang Pimnas 2024. Prestasi yang diraih tidak hanya akan mengangkat nama universitas di tingkat nasional, tetapi juga menjadi bukti nyata dari upaya dan kerja keras mahasiswa UB dalam mengembangkan karya inovatif dan solutif untuk masyarakat.