KANAL24, Malang -Culture of peace harus ditumbuhkan di masyarakat. Demikian pesan yang disampaikan oleh Prof. Azyumardi Azra, Presiden AMAN (Asian Muslim Action Network) Internasional pada kuliah umum “Agama dan Perdamaian” di FISIP UB, senin (7/10/2019).
“Sebetulnya agama itu ibarat pedang bermata dua. Ada banyak sisi damainya tapi juga ada sisi-sisi yang bisa digunakan oleh penganut agama itu sebagai justifikasi kekerasan, konflik, dsb. Nah, itulah yang saya kira agama harus dipahami secara menyeluruh,” ungkapnya.
Agama harus dipahami secara komprehensif dan kemudian pimpinan agama juga harus lebih menekankan pengajaran pada aspek perdamaian. Agama yang damai harus dilindungi, jangan kemudian para pimpinan agama ini justru menyebarkan pemahaman keagamaan yang itu menyebabkan munculnya konflik dan kekerasan.
“Saya mengusulkan agar para penyiar agama juga diberikan pelatihan. Pelatihan bagaimana menumbuhkan, memberikan, menyebarkan, dan memahamkan keagamaan yang damai kepada masyarakat, keluarga,dan lembaga pendidikan, sejak dari SD-Universitas. Jadi, culture of peace itu harus ditanamkan,” jelas cendekiawan muslim asal Padang Pariaman itu.
Budaya perdamaian tidak bisa dianggap sudah selesai, tapi harus ditumbuhkan secara terus menerus. Ada beberapa orang yang ingin membangkitkan politik identitas dalam pemilu kemarin, baik di pilkada DKI, pilpres dan pileg, tetapi para pemilih tidak tertarik dengan politik identitas agama.
Dilihat dari hasil pilpres dan pileg, faktor agama tidak menjadi faktor yang signifikan bagi orang untuk memberikan pilihan. Buktinya dalam pemilu yang lalu, partai-partai yang menang dalam pileg adalah partai-partai yang berasaskan pancasila, bukan partai yang berasaskan agama. (meg)