KANAL24, Malang – Pembukaan RAJA Brawijaya atau Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya tinggal menghitung jam. Kegiatan yang bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya agar dapat mengetahui hal-hal yang terkait dengan kehidupan kampus ini akan dimulai sabtu (19/9/2020) esok pagi.
H-1 kegiatan tahunan tersebut, kanal24.co.id mewawancarai ketua pelaksana RAJA Brawijaya Daffa Anzunatama dan wakilnya, M Bintang Prabowo untuk menanyakan sejauh mana persiapan yang telah dilakukan oleh panitia.
Anzu (sapaan akrabnya) mengatakan beberapa hari terakhir panitia mempersiapkan gladi-gladi supaya di hari H nanti, kegiatan ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Mengingat pelaksanaan salah satu kegiatan ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19, tentunya penerapan protokol kesehatan juga tetap menjadi perhatian seluruh panitia. Mahasiswa Teknik Industri itu mengatakan panitia yang bertugas sebagai fasilitator yang mana tugasnya adalah untuk membimbing maba telah diberikan vitamin untuk menunjang kesehatan mereka agar di hari H nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“H-1 panitia melakukan gladi bersih. Kalau diprosentasekan kita sudah siap di angka 90 persen, 10 persennya adalah persiapan untuk hal-hal yang tidak kami duga nanti,” terangnya.
Karena dilakukan secara daring, tentunya permasalahan koneksi jaringan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Panitia RAJA Brawijaya pun tidak ingin kecolongan. Anzu menjelaskan pertama ada alur perizinan bagi mahasiswa baru untuk menentukan kehadiran, dsb. Ketika izin diterima, panitia juga telah memikirkan bahwa setiap video yang nanti ditampilkan jika memang tidak bisa ditonton oleh maba, entah karena persoalan koneksi jaringan maupun yang lain maba bisa mendownload video tersebut. Jadi sudah ada link yang telah disediakan, ada materi dalam bentuk PPT yang juga bisa didownload oleh maba.
Bintang menambahkan, selain itu panitia juga telah menyediakan crisis centre yang mana narahubungnya telah tersedia di website RAJA Brawijaya. Crisis centre ini nantinya dapat digunakan oleh maba, saat mengalami gangguan koneksi jaringan ataupun yang lain.
“Kalau ada kendala-kendala yang tidak terfikirkan sebelumnya ikuti dulu arahan-arahan yang sudah diberikan sebelumnya oleh panitia. Kalau mengalami kebingungan bisa langsung tanya saja di crisis centre, contact person telah tersedia di website,” imbuhnya
Selain maba wajib mengikuti kegiatan akbar ini dari pagi hingga sore, mereka juga wajib untuk menyelesaikan penugasan-penugasan yang telah disiapkan oleh panitia. Penugasan ini disediakan melalui Google classroom saat tiap penyampaian materi selesai dilakukan.
Pada kesempatan ini, Azun juga menceritakan bahwa ada titik kesulitan yang dia dan anggotanya alami saat mempersiapkan RAJA Brawijaya yang pertama kalinya dilakukan secara online. Menurutnya kalau secara daring, kegiatan ini tidak hanya berbicara tentang konsep dan teknis tapi juga ada produksi. Panitia menyediakan video-video tampilan kepada mahasiswa baru, yang mana harus diproduksi terlebih dahulu sebelum hari H.
Baca juga:
Raja Brawijaya 2020 Siapkan 18 Materi Untuk Mahasiswa Baru
Jadi disamping konsep dan teknis, ada video yang harus diproduksi yang juga membutuhkan tambahan SDM dan waktu.
Di akhir sesi wawancara, Azun dan Bintang berpesan kepada Adhikara 58 (sebutan maba UB angkatan 2020) meskipun kondisi pandemi masih melanda, jangan jadikan pandemi atau covid ini sebuah masalah, tapi jadikan pandemi ini sebagai sebuah tantangan.
“Untuk Adhikara 58, jangan lelah untuk belajar, mencari pengalaman dan mencari ilmu. Di tengah kondisi apapun kita masih bisa melakukan itu karena tujuannya baik untuk diri kita sendiri untuk almamater dan juga untuk bangsa ini. Selamat mengikuti RAJA Brawijaya dan terus semangat,” pungkas keduanya. (Meg)