Kanal24, Malang – Sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pencegahan Osteoporosis, tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) bekerja sama dengan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Cabang Malang dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Cabang Malang menggelar kegiatan penyuluhan awam dan skrining dini Osteoporosis di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang (6/8/2023). Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi tentang faktor risiko, gejala, serta langkah-langkah preventif yang dapat diambil untuk mengurangi dampak buruk osteoporosis pada kualitas hidup masyarakat.
Osteoporosis merupakan kondisi medis yang ditandai oleh penurunan kepadatan tulang, sering kali tanpa menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Seiring bertambahnya usia, risiko osteoporosis semakin meningkat, terutama pada perempuan yang sudah melewati masa menopause. Kondisi ini dapat membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah, berakibat pada rasa nyeri yang mengganggu, berkurangnya mobilitas, dan kualitas hidup.
Dalam sambutannya Ketua PAPDI Cabang Malang, Dr. dr. Nursamsu, SpPD-KGH menyampaikan bahwa, “Osteoporosis dan penyakit kronis lainnya merupakan problem masalah kesehatan yang cukup serius yang seringkali dilupakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan yang berkepanjangan perlu dilakukan melalui kegiatan seperti ini.”
Dalam upaya mencegah osteoporosis, Puskesmas setempat bekerja sama dengan tenaga medis dan para ahli di bidang kesehatan melaksanakan kegiatan penyuluhan awam dan skrining dini osteoporosis di Desa Sepanjang. Acara ini dihadiri oleh para warga dari berbagai kelompok usia, termasuk lansia, perempuan menopause, dan pemuda.
Kegiatan penyuluhan awam tentang osteoporosis di Desa Sepanjang mendapat sambutan positif dari masyarakat. Peserta menilai bahwa kegiatan ini sangat informatif dan memberikan wawasan baru tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang. Para peserta juga merasa lebih siap untuk menghadapi perubahan yang terjadi pada tubuh mereka, terutama bagi perempuan yang telah memasuki masa menopause.
Hasil dari kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang osteoporosis dan pencegahannya. Banyak peserta yang menyatakan akan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang telah mereka pelajari, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
“Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini sangat penting untuk dilakukan secara rutin. Masyarakat awam perlu mengetahui osteoporosis yang seringkali tidak bergejala. Dengan adanya peningkatan kewaspadaan Masyarakat terhadap osteoporosis, diharapkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut dapat dikurangi di kemudian hari,” ungkap Ketua PEROSI Cabang Malang, dr. Rahmad, SpKFR(K)
Seiring dengan suksesnya kegiatan penyuluhan publik tentang osteoporosis di Desa Sepanjang, diharapkan pemerintah daerah dan instansi terkait akan melanjutkan upaya serupa di desa-desa lainnya. Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai osteoporosis, maka diharapkan akan terjadi penurunan jumlah kasus serta dampak negatif yang dihasilkannya pada masyarakat. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat menjadi hal penting dalam usaha bersama menciptakan generasi yang tangguh, sehat, dan memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan tulang.
Kegiatan yang penting dan sangat bermanfaat untuk masyarakat karena osteoporosis menyerang tanpa gejala sampai terjadi patah tulang. Edukasi yang rutin bertujuan untuk dapat mencegah osteoporosis dan deteksi dini, sejak usia dini, tidak hanya pada usia lanjut.