Kanal24, Kediri – Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan aksi nyata dari civitas akademika untuk mengimplementasikan teori dan praktik yang telah dipelajari oleh mahasiswa di bangku perkuliahan. Program ini memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk menjadi fasilitator dalam mengatasi permasalahan yang ada di suatu desa. Salah satu desa yang menjadi sasaran adalah Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih. Desa ini menjadi lokasi KKN bagi Kelompok 12 dari Universitas Brawijaya PSDKU Kediri, yang beranggotakan 15 mahasiswa di bawah bimbingan Jedda Ayu Inggrida, S.P., M.Si.
Desa Dukuh memiliki potensi besar dalam berbagai aspek, terutama pertanian dan pariwisata. Pertanian tebu menjadi sektor utama yang mendominasi perekonomian desa ini, dengan produksi tebu yang diolah menjadi gula merah sebagai salah satu komoditas unggulan. Selain itu, Desa Dukuh juga dikenal dengan keripik gadung dan memiliki potensi wisata yang menarik dengan adanya Sumber Air Sugih Waras.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berbagai kegiatan seperti pengembangan lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan dilaksanakan. Mahasiswa yang terlibat berkolaborasi dengan warga setempat untuk mencari solusi yang berkelanjutan atas permasalahan yang dihadapi desa tersebut.
Salah satu kegiatan penting adalah koordinasi dengan bidan dan kader kesehatan untuk mensukseskan program kerja Posyandu di setiap dusun di Desa Dukuh. “Kami sangat terbantu dengan adanya SDM dari tim KKN PSDKU UB Kediri yang turut membantu rangkaian kegiatan Posyandu untuk mencegah stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak,” kata Yuli, kader kesehatan desa.
Selain itu, kegiatan penghijauan di SDN Dukuh 3 yang diselenggarakan pada tanggal 17 dan 18 Juli 2024 mendapatkan sambutan hangat dari pihak sekolah. “Sangat senang rasanya dari pihak sekolah untuk mengizinkan dan mendukung kegiatan dari Tim KKN. Kegiatan untuk mengenalkan budi pekerti cinta lingkungan dan melakukan penanaman tanaman hias di lingkungan sekolah belum pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Nur Hayati, Kepala Sekolah SDN Dukuh 3.
Program pengenalan budidaya maggot dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2024, dengan tujuan mengurangi permasalahan limbah organik. Sosialisasi ini diikuti oleh 35 peserta yang merupakan pembudidaya dan pemilik UMKM lokal.
Iwan, Kepala Desa Dukuh, menyatakan dukungannya, “Program kerja yang dipaparkan oleh tim KKN kami dukung penuh karena linier dengan program kerja desa tentang ketahanan pangan hewani.”
Di samping itu, tim KKN juga melakukan sosialisasi digitalisasi pemasaran pada tanggal 19 Juli 2024. “Tertarik dengan undangan tim KKN akan adanya Sosialisasi Digitalisasi Marketing dan pengenalan maggot, karena dapat menjadi ladang cuan bagi masyarakat,” kata Yuni, salah satu warga Desa Dukuh. Program ini mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penerapan digital marketing untuk memajukan UMKM lokal dan memperluas pasar mereka.
Program kerja terakhir yang diajukan oleh tim KKN adalah sosialisasi dan pengarahan sertifikasi halal produk pangan di Desa Dukuh, yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2024. “Tujuan umum pada kegiatan ini adalah memberikan wawasan akan konsep halal kepada usaha warga di Desa Dukuh,” jelas Dr. H. Edi Purwanto, S.TP., MM, salah satu pemateri.
Secara keseluruhan, program KKN PSDKU UB Kediri di Desa Dukuh telah memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat setempat. Melalui berbagai kegiatan seperti Posyandu, penghijauan, budidaya maggot, digitalisasi pemasaran, dan sosialisasi sertifikasi halal, program ini berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Mulai dari pencegahan stunting pada anak-anak, pelestarian lingkungan, pengolahan limbah organik, pengembangan UMKM, hingga peningkatan kesadaran akan pentingnya sertifikasi halal. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat Desa Dukuh, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan desa yang berkelanjutan.(art)