Kanal24, Malang – Memasuki hari kedua rangkaian kegiatan Brawijaya Tempoe Doeloe yang diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Brawijaya, para peserta disuguhkan dengan diskusi interaktif yang menyoroti pentingnya literasi keuangan, khususnya bagi perempuan. Selasa (26/11/2024).
Veralina S.L. Tobing dari OJK Malang menjadi salah satu pembicara utama yang menegaskan pentingnya literasi keuangan di kalangan perempuan. Dalam roadmap OJK hingga 2025, perempuan menjadi salah satu dari sepuluh prioritas utama dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
“Cerdas mengelola keuangan itu dimulai dari rumah,” ungkap Veralina. Ia menekankan bahwa perempuan, terutama ibu rumah tangga, memainkan peran kunci dalam ekonomi keluarga. Pemahaman finansial yang baik memungkinkan para ibu tidak hanya mengatur keuangan rumah tangga tetapi juga memberikan pendidikan keuangan kepada anak-anak mereka.
Ia juga menekankan pentingnya mengajarkan literasi keuangan sejak dini. “Anak-anak kita adalah penerus bangsa dan tonggak perekonomian negara di masa depan,” tambahnya. Dengan menanamkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan sejak usia muda, diharapkan generasi mendatang dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi.
Dewi Utari, seorang entrepreneur dan perwakilan dari komunitas Perempuan Punya Karya Jawa Timur, berbagi pengalamannya dalam membangun bisnis. Menurutnya, literasi keuangan bukan hanya penting bagi ibu rumah tangga tetapi juga bagi perempuan yang ingin terjun ke dunia usaha.
“Ketika memulai bisnis, kita harus mampu memprediksi rasio pengeluaran dan pemasukan,” jelas Dewi. Selain modal, ia menyoroti pentingnya persiapan mental, fisik, dan kemampuan membaca peluang. Ia juga menekankan bahwa jaringan atau relasi adalah elemen utama yang mendukung keberhasilan usaha.
Pesan Dewi ditujukan kepada perempuan yang ingin memulai langkah kecil dalam berbisnis, mengingat peran perempuan sebagai pelaku ekonomi semakin signifikan di era modern.
Dalam sesi yang sama, Aida Syukriyah, Manajer Bisnis Konsumer dan Ritel Bank BJB, memaparkan berbagai layanan unggulan yang dapat mendukung pengusaha, terutama di sektor ritel. Bank bjb, menurutnya, memiliki produk keuangan yang lengkap, mulai dari simpanan untuk anak-anak hingga investasi jangka panjang.
Salah satu program unggulan yang ia soroti adalah investasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). “Setoran awal hanya Rp50.000, dengan biaya operasional sangat murah, yakni Rp1.000 per bulan,” jelas Aida. Program ini dirancang untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi masa pensiun, sekaligus mendorong kebiasaan menabung sejak dini.
Selain itu, Aida juga menegaskan bahwa layanan perbankan Bank bjb mendukung kredit konsumtif maupun produktif, sehingga menjadi solusi bagi masyarakat, termasuk perempuan, dalam mewujudkan rencana keuangan mereka.
Rangkaian Brawijaya Tempoe Doele pada hari terakhir ini menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya bagi perempuan. Dengan keterlibatan OJK, pelaku usaha, dan sektor perbankan, harapannya adalah masyarakat, terutama perempuan, dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak. (fan).