Kanal 24 – Pembangunan Auditorium dan Gedung Enterpreneurship Brawijaya mencapai tahap 50 persen. Pembangunan gedung teranyar di Universitas Brawijaya ini dimulai pada April 2021 dan dijadwalkan rampung pada Maret 2023. Selain digunakan untuk auditorium, gedung ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan mahasiswa khususnya kewirausahaan.
“Dana pembangunan gedung ini langsung dari pemerintah pusat,” tutur Dr. Eng. Turniningtyas Ayu Rachmawati selaku Direktur Perencanaan dan Pengendalian Program UB. Ia mengatakan bahwa dana ini diperoleh langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mengutip pada data Kementerian PUPR, besaran anggaran pembangunan gedung ini senilai Rp159,5 milyar.
Gedung ini terletak persis di sebelah Gedung Samantha Krida UB. Sebelum dibangun, gedung ini merupakan Gedung Kebudayaan Mahasiswa (GKM). Akan tetapi, karena usia dan ketahanan yang mulai menurun, GKM dirobohkan dan pembangunan auditorium pun dimulai.
Seperti diketahui bahwa gedung ini akan difungsikan sebagai auditorium, rektorat baru, dan juga pusat kewirausahaan terpadu. Majelis Wali Amanah, senat akademik, dan jajaran rektor UB diproyeksikan akan menempati gedung baru ini. Pemindahan jajaran pimpinan rektorat UB dari gedung lama dilakukan karena jumlah pimpinan yang semakin banyak dan dibutuhkan tempat baru.
Potret proses pembangunan Auditorium UB (Dok. Rafi)
Keterlibatan banyak pihak dibuktikan di dalam proses pembangunan gedung ini. Pembuatan desain auditorium dikerjakan dan didanai oleh alumni UB. Sedangkan pendanaan secara keseluruhan didapatkan dari Kementerian PUPR.
“Yang mengerjakan saat ini ialah Adhi Karya,” kata Tyas saat ditemui di Gedung Rektorat UB. PT Adhi Karya lah sebagai pemenang tender proyek ini.
Auditorium UB dirancang menggunakan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH). “Pada proses perencanaan, gedung ini direncanakan dengan konsep BGH pada tingkatan utama,” tutur Tyas. Pembangunan gedung ini diharapkan dapat memegang tingkatan utama dan tidak turun tingkatan pada bangunan hijau.
Terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), pihak pembangunan gedung ini belum menyusunnya. “Belum ada. Memang belum direncanakan Amdalnya,” tutur Tyas. Ia mengatakan bahwa Amdal UB merupakan Amdal kawasan dan masih dalam proses penyusunan. Analisis lingkungan ini masih menjadi tugas penting untuk diselesaikan mengingat pentingnya analisis kondisi lingkungan sekitar.
Gedung sejumlah enam lantai ini nantinya akan digunakan sebagai auditorium kegiatan mahasiswa. Auditorium tersebut dilengkapi dengan perlengkapan audio visual lengkap yang menunjang kegiatan mahasiwa. Selain itu, terdapat juga rektorat yang akan dipindahkan ke gedung ini. “Gedung ini sebagai representatif,” kata Tyas. (raf)