Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Menata Ruang Laut Jawa Timur: Mendesak, Kompleks, dan Menuntut Sinkronisasi Kebijakan

Dinia by Dinia
December 8, 2025
in Pendidikan, Regional
0
Menata Ruang Laut Jawa Timur: Mendesak, Kompleks, dan Menuntut Sinkronisasi Kebijakan

FPIK UB Gelar Diskusi Pemanfaatan Ruang Laut di Jawa Timur (Puguh/Kanal24)

3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Di tengah meningkatnya tekanan investasi pesisir, reklamasi, dan perubahan ruang laut yang terjadi dalam satu dekade terakhir, Jawa Timur kini menghadapi tantangan serius dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan ekologi. Sengkarut perizinan, maraknya praktik reklamasi tak berizin, hingga munculnya fenomena “pagar laut” yang viral menjadi tanda bahwa penataan ruang laut tidak lagi bisa dipandang sebagai isu teknis semata, melainkan persoalan strategis yang menyangkut keberlanjutan lingkungan, hak masyarakat pesisir, dan kepastian hukum.

Dalam konteks inilah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) bersama HAPPI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Sosialisasi dan Diskusi Isu Pemanfaatan Ruang Laut di Jawa Timur, Kamis (4/12/2025), di Ruang Oryza, Guest House UB.

Acara ini mempertemukan akademisi, regulator, pakar teknik, ahli hukum, praktisi industri, dan mahasiswa untuk membahas berbagai persoalan mendesak yang muncul dalam pemanfaatan ruang laut, mulai sedimentasi buatan, reklamasi, konflik perizinan, hingga lemahnya tata kelola yang berdampak pada nelayan dan masyarakat pesisir.

Penataan Ruang Belum Ideal, Masih Merugikan Kelompok Rentan

Wakil Dekan III FPIK UB, Dr. Fuad, S.Pi., M.T., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan diskusi panjang antara kampus dan KKP mengenai perlunya sinkronisasi implementasi kebijakan penataan ruang laut.

“Penataan ruang laut ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama bagi nelayan dan pelaku tambak. Namun implementasinya saat ini belum ideal, bahkan cenderung merugikan kelompok ekonomi yang kurang beruntung,” tegasnya.

Menurut Fuad, kolaborasi lintas bidang menjadi kunci. Dalam forum ini hadir ahli hukum, ahli rekayasa, ahli lingkungan, hingga perwakilan industri seperti Pelindo dan pengelola kawasan industri JIIPE Gresik untuk melihat praktik baik dan tantangan lapangan.

“Kami ingin memastikan bahwa penataan ruang bukan hanya bagus di atas kertas, tetapi benar-benar ideal di tingkat pelaksana. Dari diskusi ini akan dirumuskan rekomendasi bersama untuk menjadi masukan bagi KKP,” ujarnya.

Fuad juga menyampaikan bahwa mahasiswa sengaja dilibatkan karena mereka aktif turun langsung dalam penelitian pesisir.

“Kami berharap isu-isu hari ini menjadi topik penelitian mahasiswa S1, S2, maupun S3. Penelitian harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” tambahnya.

Isu Paling Rumit: Reklamasi, Sedimentasi, dan Konflik Perizinan

Sementara itu Ketua pelaksana kegiatan, Zulkisam Pramudia, menjelaskan bahwa diskusi ini terbagi dalam dua sesi: sosialisasi kebijakan untuk mahasiswa dan sesi rumusan rekomendasi bersama para pakar.

Ia menegaskan bahwa banyak persoalan ruang laut yang membutuhkan perhatian segera.

“Kita akan membahas sedimentasi, reklamasi, dan perizinan. Ada sedimentasi yang dibuat seolah-olah alami, ada reklamasi tidak berizin, hingga pagar laut yang viral kemarin. Semua ini menunjukkan persoalan tata kelola yang harus diperbaiki,” ujarnya.

Zulkisam menekankan pentingnya menjembatani para pemangku kepentingan.

“Sering kali akademisi hanya berhenti di kajian, praktisi bekerja sendiri, sementara pembuat kebijakan bergerak tanpa sinkronisasi. Diskusi seperti ini harus menjadi ruang penyambung ketiganya.”

Acara ini diikuti sekitar 120 peserta, terdiri dari perwakilan KKP, PKSPL Denpasar, akademisi ITS dan UNAIR, HAPPI, mahasiswa asing, serta mahasiswa UB dari berbagai jurusan.

KKP: Ruang Laut Jawa Timur Sangat Kompleks, Butuh Solusi Terintegrasi

Di sisi lain, Plt. Direktur Pendayagunaan Ruang Laut, Dr. Didit Eko P., menegaskan bahwa Jawa Timur adalah wilayah dengan kompleksitas ruang laut tinggi sehingga membutuhkan formulasi solusi yang menyeluruh.

“Diskusi ini penting untuk mencari masukan terkait pemanfaatan ruang laut dari sisi ekologi, ekonomi, sosial, dan hukum. Harapan kami muncul alternatif pemecahan masalah yang dapat ditindaklanjuti dalam forum-forum HAPPI selanjutnya,” jelasnya.

KKP menyambut baik adanya rekomendasi tertulis dari akademisi dan pakar untuk memperkuat kebijakan di tingkat pusat maupun provinsi.

HAPPI: Investasi Besar Mengubah Pesisir, Perlu Penguatan Tata Kelola

Guru Besar FTK ITS sekaligus perwakilan HAPPI, Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D., MRINA, memberikan pandangan tajam mengenai perubahan pesisir Jawa Timur dalam 10 tahun terakhir.

Menurutnya, kepadatan Pulau Jawa telah mendorong investasi bergeser ke pesisir dan laut, termasuk proyek reklamasi dan pembentukan pulau-pulau.

“Sebagian besar kebijakan investasi itu berpotensi bertentangan dengan rencana tata ruang. Ada banyak ‘akalan-akalan’ yang membuat implementasi kebijakan berjalan tidak sesuai prinsip keberlanjutan,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki misi moral untuk mengurangi dampak sosial-lingkungan dari investasi besar.

“Infrastruktur pesisir tidak boleh hanya dilihat dari sisi ekonomi. Harus ada pertimbangan ekosistem, prinsip integrated coastal zone management, hingga keterlibatan komunitas nelayan. Jika tidak, konflik sosial bisa laten dan itu buruk bagi semua pihak, termasuk investor,” ujarnya.

Prof. Daniel juga menyoroti perlunya meningkatkan kualitas dokumen perencanaan yang lebih spesifik, tidak hanya umum dan bersifat provinsi. Pengawasan menurutnya tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

“Pengawasan harus melibatkan masyarakat. Kapasitas governance harus dibangun agar pemanfaatan ruang berlangsung adil, berkelanjutan, dan memberikan kepastian hukum bagi investor,” tutupnya.

Melalui kegiatan ini, FPIK UB bersama HAPPI dan KKP menunjukkan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memastikan proses penataan ruang laut berlangsung objektif, berbasis data, dan berpihak pada masyarakat pesisir. Diskusi ini diharapkan menghasilkan rekomendasi implementatif yang mampu menjawab tantangan kompleks di wilayah pesisir Jawa Timur. (Din/Tia)

Post Views: 39
Tags: akademisi kelautandiskusi ruang lautfpik ubhappikeberlanjutan lautKKPmasyarakat pesisirPemanfaatan Ruang Lautpenataan ruang pesisirpengelolaan pesisirreklamasiruang laut jawa timursedimentasiUB
Previous Post

5 Tips Budgeting untuk Liburan, Dijamin Anti Boncos!

Next Post

Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dinia

Dinia

Next Post
Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

8
Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

7
Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

7
Cahaya Natal Kembali Menyala di Bethlehem Sejak Perang Gaza

Cahaya Natal Kembali Menyala di Bethlehem Sejak Perang Gaza

December 8, 2025
Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

December 8, 2025
Menata Ruang Laut Jawa Timur: Mendesak, Kompleks, dan Menuntut Sinkronisasi Kebijakan

Menata Ruang Laut Jawa Timur: Mendesak, Kompleks, dan Menuntut Sinkronisasi Kebijakan

December 8, 2025
5 Tips Budgeting untuk Liburan, Dijamin Anti Boncos!

5 Tips Budgeting untuk Liburan, Dijamin Anti Boncos!

December 7, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Rambut Pria 2025: Gaya Modern dan Maskulin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
UB Radio 107.5 FM
107.5 FM
Tap to Play
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini‎
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2025