KANAL24, Malang – Dr. Ir. Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc tampak antusias ketika diwawancarai kanal24.co.id, rabu (4/3/2020) di Ruang BPP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya. Gede (sapaan akrabnya) merupakan manager Fisheries Diving School (FDS) FPIK UB.
FDS adalah sekolah selam yang berafiliasi dengan Scuba School Internasional Indonesia (SSI Indonesia). Sekolah selam ini berdiri dan berafiliasi dengan SSI Indonesia sejak Tahun 2017. Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, sekolah selam ini telah menghasilkan 131 lisensi selam, yang sebagian besar adalah lisensi untuk Open Water Diver dan Try Scuba. Sementara, saat ini masih ada 112 lisensi yang sedang dalam proses masa pembelajaran dengan mayoritas untuk kelas Try Scuba.
Di Indonesia sendiri, hanya terdapat 3 universitas yang memiliki dive center dari total 137 dive center yang berafiliasi dengan SSI, yaitu Akademi Komunitas Kelautan Perikanan (AKPP) di Wakatobi, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Brawijaya.
“Sementara ini, kami memiliki 2 instruktur selam, 1 dosen FPIK dan instruktur selam dari Banyuwangi yang berafiliasi dengan kami. Peserta yang ingin mendapat lisensi selam dari FDS, terlebih dahulu mengikuti kelas untuk pemahaman materi di kelas-kelas yang ada di FPIK ini, kemudian untuk tesnya kami menggunakan kolam renang di UM yang sudah berstandar internasional, setelah itu kami ajak ke laut di daerah Situbondo / Probolinggo / Banyuwangi yang kebetulan kami memiliki kelompok masyarakat binaan disana,” jelasnya.
FDS juga berperan aktif dalam kegiatan masyarakat di bidang kelautan dan seni, salah satunya adalah aktif mendukung masyarakat Bangsring di Banyuwangi dalam penyelenggaraan Bangsring Underwater Festival (BUF), berupa kegiatan monitoring ikan nemo selama 48 jam.
Tak hanya itu, di tahun 2018, FDS kembali mendampingi masyarakat Bangsring dalam gelaran Gandrung Underwater, dan pada 8-9/4/2020 mendatang, FDS bersama kelompok masyarakat binaan “Samudra Bakti” Bangsring akan menggelar Lady Gandrung Coastal Sentinel.
Selain menjadi sekolah selam dan berkontribusi aktif pada kegiatan masyarakat di bidang kelautan dan seni, FDS juga memberikan program pelatihan lain, seperti Marine Ecology, Shark Ecology, Sea Turtle Ecology dan yang lain. Program ini umumnya disampaikan sebagai suplemen kepada akademisi, peneliti, birokrat dan juga masyarakat nelayan, sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi ekosistem di sebuah wilayah.
Dari program ekologi tersebut, FDS mendapat SSI Award kategori excellence ecology training centre award dari SSI. FDS dipercaya memiliki kualitas unggul untuk penyelenggaraan pelatihan selam berbasis ekologi laut.
Dari penghargaan ini, kedepannya FDS diharapkan mampu menjadi sekolah selam yang dapat memberikan layanan sertifikasi selam berstandar internasional bagi stakeholder, termasuk diantaranya bagi para pengelola kawasan ekowisata bahari. Selain itu, FDS akan terus bergerak dinamis sebagai salah satu unit kreatif di Universitas Brawijaya menuju status sebagai PTNBH. (meg)