KANAL24, Malang – Kampung Tangguh yang saat ini terus dikembangkan dan menjadi percontohan di beberapa kampung di Jawa Timur, memang menjadi perhatian banyak pihak. Melihat solidaritas masyarakat yang terus dihimpun untuk membentuk kampung tangguh di tiap daerahnya, lalu pertanyaan muncul, siapakah inisiator kampung tangguh ini ? Ia adalah Mangku Purnomo SP., M.Si., Ph.D salah satu anggota Tim satgas COVID-19 Universitas Brawijaya.
Mangku menceritakan, awalnya dia bertugas sebagai Tim Pengembangan dan Produksi Handrub dan Sarana Pendukung. Namun, dirinya juga merasa prihatin dengan terus bertambahnya pasien virus Corona dan dampak permasalahannya yang ikut meluas.
Terlebih lagi, pandemi COVID-19 yang sulit diprediksi kapan berakhir, membuat Pemerintah dan aparat memiliki keterbatasan dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Hal inilah yang melatarbelakangi pemikiran Dosen Fakultas Pertanian (FP) UB itu bahwa harus ada upaya gotong royong hingga level kampung atau grass root.
“Atas dasar itulah saya dan Kol (inf) Zainuddin komandan korem 083 Baladika Jaya membuat kerangka konseptual dibantu para ahli UB dibidang kedokteran, kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, ekonomi, politik juga hukum, dan pertahanan keamanan,” kata Mangku, Minggu (31/5/2020).
Lebih lanjut, setelah konsep selesai dibuat lalu diujicobakan di Kampung Lingkar Kampus UB Dieng (Kampung Cempluk). Uji coba dilakukan pada 18/4/2020 lalu di kampung cempluk, Dusun Sumberjo, Desa Kalisongo, Dau, Kabupaten Malang dengan dihadiri oleh Danrem, Bupati malang, Dandim dan Kapolres.
Setelah simulasi inilah kemudian disusun buku manual PSBB kampung tangguh untuk diterapkan di seluruh kampung di Malang Raya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga telah mengapresiasi program ini dengan hadir di Malang untuk meresmikan secara langsung salah satu kampung yang menjadi percontohan, yakni Kampung Tangguh di Sukun (Kampung Narubuk) dan Kampung Tangguh di Singosari, Kab. Malang. Khofifah pun meminta program ini dapat diadaptasi di seluruh kampung di Malang Raya dan Jawa Timur.
Saat ini, Satgas Covid-19 UB bekerjasama dengan Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) telah menginstal kampung tangguh di 60 an kampung di kota Malang. Sedangkan untuk di Jawa Timur, program ini telah tersebar di lebih dari 100 kampung.
“Konsep Kampung Tangguh sendiri memiliki 7 kriteria ketangguhan, yaitu tangguh logistik, tangguh sumber daya manusia (SDM), tangguh informasi, tangguh kesehatan, tangguh keamanan dan ketertiban, tangguh budaya, dan tangguh psikologis. Harapannya, dengan adanya program ini, masyarakat semakin siap dalam menghadapi dampak akibat pandemi Covid-19,” pungkas Wakil Dekan II FP UB tersebut.(meg)