Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Mengenal Tarif Resiprokal Trump: Tujuan, Dampak, Sejarah

Einid Shandy by Einid Shandy
April 11, 2025
in Ekonomi
0
Mengenal Tarif Resiprokal Trump: Tujuan, Dampak, Sejarah

Donald Trump dan Tarif Resiprokal (*)

29
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24 – Kebijakan perdagangan global kembali menjadi sorotan setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan akan memberlakukan tarif resiprokal atau timbal balik kepada mitra dagangnya. Pada Rabu, 2 April 2025, Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mengenakan tarif dasar sebesar 10 persen terhadap sebagian besar barang impor dari hampir semua negara, kecuali Kanada dan Meksiko. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 5 April 2025.

Tidak berhenti di situ, tarif tambahan akan diterapkan mulai 9 April 2025. Tarif ini menyasar negara-negara yang dianggap melakukan praktik perdagangan tidak adil terhadap Amerika. Kebijakan ini memunculkan reaksi keras dari negara mitra dagang AS, termasuk Tiongkok yang membalas dengan tarif 34 persen terhadap barang-barang asal AS.

Baca juga:
IPMAPA Malang Dorong Kemandirian Ekonomi Mahasiswa Papua

Apa Itu Tarif Resiprokal?

Tarif resiprokal atau tarif timbal balik merupakan bentuk balasan perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara jika merasa diperlakukan tidak adil oleh negara mitra dagangnya. Dalam konteks perdagangan internasional, tarif adalah pajak atau pungutan yang dikenakan atas barang-barang yang melewati batas negara, yang bisa berupa bea masuk, cukai, maupun pajak lainnya.

Tarif resiprokal terjadi ketika satu negara memberlakukan tarif atas barang dari negara lain sebagai respons atas tindakan serupa. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan dagang, memastikan tidak ada pihak yang mengalami kerugian berlebihan karena praktik tarif sepihak.

Tujuan dan Dampak Tarif Resiprokal

Tujuan utama dari tarif timbal balik adalah:

  • Melindungi industri dalam negeri.
  • Mengurangi ketergantungan pada impor.
  • Menjaga ketersediaan lapangan kerja domestik.
  • Menyeimbangkan neraca perdagangan.

Namun, kebijakan ini tidak lepas dari risiko. Pemberlakuan tarif balasan dapat memicu perang dagang, seperti yang terjadi antara AS dan Tiongkok pada periode 2018–2019. Dampaknya meliputi:

  • Gangguan rantai pasok global.
  • Peningkatan harga barang konsumsi.
  • Terhambatnya pertumbuhan ekonomi.
  • Pembatasan pilihan konsumen.

Bagaimana Tarif Resiprokal Diterapkan?

Tarif resiprokal biasanya muncul sebagai langkah responsif. Jika suatu negara mengenakan tarif tinggi atas produk dari negara lain, maka negara yang terkena dampak akan membalas dengan tarif serupa. Contohnya, jika Negara A mengenakan tarif 15% terhadap barang dari Negara B, maka Negara B kemungkinan akan mengenakan tarif yang setara terhadap produk dari Negara A.

Tarif ini juga kerap digunakan sebagai alat negosiasi. Negara A bisa menetapkan tarif tinggi terlebih dahulu untuk memaksa Negara B duduk di meja perundingan demi menurunkan atau menghapuskan tarif bersama.

Sejarah Tarif Resiprokal

Tarif resiprokal bukan konsep baru. Sejak abad ke-19, negara-negara telah menggunakan tarif untuk melindungi industri lokal dan memperkuat ekonomi nasional. Salah satu contoh awal adalah Perjanjian Cobden-Chevalier antara Inggris dan Prancis pada tahun 1860, yang memangkas tarif dan meningkatkan kerja sama perdagangan.

Pada awal abad ke-20, kebijakan ini semakin masif dengan munculnya Smoot-Hawley Tariff Act (1930) di AS, yang memicu gelombang tarif balasan dari banyak negara. Akibatnya, dunia mengalami pelemahan ekonomi yang semakin parah selama Depresi Besar.

Pasca-Perang Dunia II, konsep ini masuk dalam sistem perdagangan global lewat pembentukan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) pada tahun 1947 yang kemudian berevolusi menjadi World Trade Organization (WTO). Mekanisme tarif resiprokal masih digunakan hingga kini dalam perjanjian dagang bilateral dan multilateral.

Kasus 2025: Tarif Resiprokal ala Trump

Dalam pernyataannya, Trump mengklaim akan menghitung tarif resiprokal berdasarkan selisih neraca perdagangan. Sebagai contoh, ia menyoroti neraca dagang antara AS dan Indonesia pada 2024 yang mencatat defisit sebesar US$17,9 miliar, sementara nilai impor AS dari Indonesia mencapai US$28,1 miliar.

Menurut perhitungan Trump:

Tarif = (17,9 / 28,1) x 100% = 63,7% → dibulatkan jadi 64%

Namun, metode ini dianggap menyederhanakan kenyataan yang kompleks. Dalam praktiknya, tarif impor mempertimbangkan berbagai variabel seperti:

  • Tarif preferensi dalam perjanjian dagang,
  • Cukai dan bea masuk,
  • Hambatan teknis non-tarif,
  • Peraturan domestik dan internasional lainnya.

Jenis Tarif Impor

Menurut Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Indonesia, terdapat beberapa jenis tarif impor yang berlaku, yaitu:

  1. Bea Masuk
    Pajak atas barang yang masuk ke suatu negara. Ada dua jenis utama:
    • Ad Valorem: berdasarkan persentase dari nilai barang.
    • Spesifik: berdasarkan satuan barang (kg, liter, unit, dll).
  2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
    PPN atas barang impor biasanya dikenakan sebesar tarif umum 11%, kecuali ada ketentuan khusus.
  3. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22
    Dikenakan atas barang impor oleh badan usaha tertentu, sebagai bagian dari sistem pajak pendapatan nasional.
  4. Cukai
    Hanya berlaku untuk barang-barang tertentu seperti minuman beralkohol dan produk tembakau.

Baca juga:
Insentif PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Ekonomi Lebaran

Jalan Tengah Perlu Ditempuh

Meski tarif resiprokal dirancang untuk menciptakan perdagangan yang adil, pendekatan ini tidak selalu menjadi solusi terbaik. Dalam era globalisasi, saling ketergantungan ekonomi antarnegara sangat tinggi. Kebijakan balas-membalas tarif bisa berujung pada ketidakstabilan pasar dan membebani konsumen.

Sebagai alternatif, diplomasi perdagangan dan reformasi struktural dalam negeri dapat menjadi strategi yang lebih berkelanjutan. Negara-negara sebaiknya mengedepankan perundingan, bukan konfrontasi, demi mewujudkan perdagangan internasional yang adil dan inklusif. (nid)

Post Views: 455
Tags: donald trumpKANAL24kanal24.co.idperdagangan globalpresiden amerika serikatPresiden ASTarif ResiprokalTarif Resiprokal Trumpuniversitas brawijaya
Previous Post

Trump Naikkan Tarif, Bikin Belanja Makin Mahal dan Tak Ramah Kantong

Next Post

Prof. As’ad Munawir: Senat FT UB Jamin Pemilihan Dekan Berbasis Aspirasi Sivitas

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Prof. As’ad Munawir: Senat FT UB Jamin Pemilihan Dekan Berbasis Aspirasi Sivitas

Prof. As'ad Munawir: Senat FT UB Jamin Pemilihan Dekan Berbasis Aspirasi Sivitas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Cairan Anti Bocor Kering? Ini Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

Cairan Anti Bocor Kering? Ini Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

June 1, 2025
Temukan Kekuatan Dirimu Lewat You are Powerful Karya Tresnany Moonlight

Temukan Kekuatan Dirimu Lewat You are Powerful Karya Tresnany Moonlight

June 1, 2025
Secrets of Divine Love Journal dan Kedalaman Spiritualitas Islam

Secrets of Divine Love Journal dan Kedalaman Spiritualitas Islam

June 1, 2025
Kunjungi Masjid UGM, Takmir MRP UB Perkuat Aliansi Dakwah Masjid Kampus 

Kunjungi Masjid UGM, Takmir MRP UB Perkuat Aliansi Dakwah Masjid Kampus 

May 31, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023