Kanal24, Malang – Asian Pacific Aquaculture 2024, yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, dari tanggal 2 hingga 5 Juli 2024 lalu menjadi ajang pertukaran informasi dan teknologi perikanan budidaya berkelanjutan dari berbagai negara Asia Tenggara. Dengan diikuti oleh perwakilan dari 26 negara, kegiatan ini bertujuan menggalang dukungan global untuk pengembangan akuakultur di Indonesia, yang berpotensi besar dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor perikanan.
Asian Pacific Aquaculture 2024 membuka kesempatan bagi komunitas akuakultur internasional untuk mengunjungi Indonesia dan menyaksikan industri akuakultur yang berkembang pesat. Dalam lima tahun terakhir, luas lahan produksi akuakultur di Indonesia meningkat hampir 20%, dan selama sepuluh tahun terakhir, jumlah produksi ton per tahun meningkat lebih dari 50%. Sehingga para peserta akan dapat melihat perkembangan pesat ini dan juga perkembangan akuakultur di seluruh Asia Tenggara.
Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin, menyatakan, “Pameran ini menjadi bukti komitmen kita untuk terus mengembangkan sektor akuakultur yang berkelanjutan. Dengan partisipasi internasional, kita berharap dapat mempercepat modernisasi dan inovasi di bidang ini.”
Dalam pameran Asian Pacific Aquaculture 2024 yang berlangsung di Grand City Surabaya ini menghadirkan calon investor, pembeli produk akuakultur, peneliti, akademisi, dan pelaku bisnis di bidang perikanan budidaya, baik dari dalam maupun luar negeri. Rangkaian kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari 26 negara yang tersebar di lima benua, yakni Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Australia. Beberapa negara tersebut di antaranya adalah Australia, Belanda, Spanyol, Inggris, Prancis, Jepang, Indonesia, dan banyak negara lainnya.
Dorie Ticao, seorang pengunjung dari Filipina, mengatakan bahwa dalam kegiatan ini ia dapat membuka jejaring dalam pengembangan budidaya perikanan. “Pameran ini memberi kesempatan bagi kami untuk belajar dan berbagi pengetahuan tentang teknologi terbaru dalam budidaya perikanan. Ini adalah kesempatan besar untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi internasional,”ungkapnya.
Sementara itu, pada kegiatan ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia turut mempromosikan program-program ekonomi biru, khususnya yang berkaitan dengan budidaya perikanan. KKP telah membangun tiga lokasi modeling untuk komoditas udang, rumput laut, dan nila salin, yang memiliki pangsa pasar cukup besar di kancah global.
Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong percepatan modernisasi kegiatan budidaya perikanan di Indonesia, sehingga bisa membantu pertumbuhan industri perikanan budidaya modern di dalam negeri. Event ini juga menjadi platform untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri akuakultur global, sekaligus memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar tentang perkembangan terbaru dalam akuakultur, melihat teknologi terbaru dalam pameran dagang dengan stan dari seluruh dunia, dan menikmati berbagai destinasi wisata di Indonesia.(din/zen)