Kanal24, Malang – Sekelompok mahasiswa dari Departemen Ilmu Pangan Bioteknologi Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) melakukan pendalaman pada program penyembuhan alternatif dari gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Program yang sedang mereka jalankan ini bernama “Psycobes Project”.
Melalui Pekan Karya Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta (RE) Lima Mahasiswa yang sama-sama berasal dari Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi FTP UB 2021 ini, yaitu Muhammad Sajid Al Faras, Josephine Laurentia Liem, Lamia Hanifa, Raida Aziza, dan Dira Fayza Regita memiliki tujuan untuk melakukan eksplorasi terhadap potensi probiotik bagi kesehatan mental dengan studi In Vivo.
Dibimbing oleh Dosen Bapak Tunjung Mahatmanto STP., MSi., PhD, kelompok yang dikenal dengan psycrobes project ini melakukan penelitian didasari oleh kepeduliannya terhadap peningkatan pasien penderita gangguan dan kesehatan mental. Penggunaan obat yang umum ditawarkan kepada pasien berupa pengobatan farmakoterapi dengan golongan antipsikotik, hal ini dapat menimbulkan resistensi dan efek samping yang mengurangi efektivitasnya. inilah sebabnya, mengapa alternatif terapi melalui pendekatan probiotik semakin menarik perhatian.
Konsumsi probiotik dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku dan fungsi saraf manusia. Probiotik yang digunakan untuk studi ini, yaitu Lactobacillus casei dan Saccharomyces cerevisiae yang diangkat dari koleksi Laboratorium Bioteknologi Universitas Brawijaya dan Bifidobacterium bifidum koleksi Food and Nutrition Culture Collection UGM.
Dilakukan di 3 laboratorium utama, yaitu Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Bioteknologi FTP UB, dan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hewan Coba. Perjalanan PKM “Psycrobes Project” dimulai, kegiatan berlangsung selama 3-4 bulan yang diawali dengan pengujian secara in vitro, seperti pertumbuhan probiotik, lalu ketahanan probiotik terhadap simulasi asam lambung dan basa usus, dan kemudian hasil metabolisme probiotik melalui deteksi neurotransmitter.
Muhammad Sajid Al Farras atau kerap disapa Sajid sebagai ketua PKM dari “Psycrobes Project” mengatakan, bahwa tes induksi anhedonia ini berhasil. Pada umumnya, mencit menggemari larutan sucrose dan akan meminumnya. Namun, dengan pengujian Sucrose Preference Test ini serta sedang dilakukannya anhedonia, mencit cenderung tidak akan memilih sukrosa untuk diminum.
Proses selanjutnya dengan memasuki periode pendedahan selama 10 hari. Aksi ini dilakukan kepada mencit untuk memberikan probiotik dengan metode oral gavage dari mulut hingga ke sistem pencernaan.
Lebih lanjut, Sajid menerangkan, “Pada hari ke 0 dan ke 11 dilakukan pengukuran immobility time mencit pada Forced swim test yang mana semakin rendah immobility time, menandakan semakin tinggi kecemasan mencit. dan pada penelitian kami didapatkan hasil bahwa probiotik B. bifidum dapat secara signifikan menekan tingkat kecemasan mencit hingga 9x.”
Kegiatan “Pscycrobes Project” didokumentasikan melalui laman instagramnya @psycrobes.project. Selain itu, Penelitian dari teman-teman Tim PKM ini telah menerima tanggapan positif oleh Professor Elok Zubaidah, seorang pakar probiotik sekaligus Guru Besar Ilmu Mikrobiologi dan Pangan Fungsional.
“Harapannya kami ingin mengeksplorasi lebih jauh lagi manfaat dari probiotik dalam kesehatan sehingga mengurangi penggunaan obat obatan. Selain itu kami berharap dengan dilaksanakannya program PKM kami, kami dapat melaju ke PIMNAS ke-35 pada bulan November-Desember nanti,” pungkasnya. (khs)