KANAL24, Jakarta – Pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 yang digelar sejak tanggal 16-20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten kemarin cukup berhasil. Pasalnya dalam acara itu telah dibukukan nilai transaksi senilai USD9,30 miliar. Capaian ini meningkat 9,6 persen dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar USD8,49 miliar.
Dari nilai transaksi tersebut, khusua untuk transaksi pada sektor perikanan sebesar USD10,43 juta. Jumlah ini meningkat 7,26 persen dibandingkan nilai transaksi produk perikanan pada TEI 2018. Dalam gelaran TEI 2019 kemarin diperoleh melalui kesepakatan dengan para pembeli (buyers) yang berasal dari setidaknya 25 negara mitra.
“Transaksi tersebut didominasi oleh ikan kaleng, tuna, nila/tilapia, udang, gurita, cumi-cumi, patin, cakalang, rumput laut, unagi, dan sambal ikan,” ungkap Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Agus Suherman di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Agus menambahkan negara-negara buyer yang telah melakukan transaksi antara lain Afrika, Timur Tengah, Vietnam, Inggris, China, Meksiko, Jepang, Maldives, Rusia, Myanmar, Thailand, Brazil, Hongkong, Spanyol, Rumania, India, Kazakhstan, Azerbaijan, Maldives, Aljazair, Malaysia, Kolombia, Korea Selatan, dan Kanada, serta Turki. Adapun ragam produk perikanan yang dipromosikan berupa ikan kaleng, udang, tuna, cephalopods, ikan demersal dan pelagis, value added, rajungan, patin/pangasius, serta unagi kabayaki.
“Keikutsertaan pengusaha perikanan Indonesia pada TEI 2019 ini merupakan bagian dari upaya strategis KKP untuk mempromosikan produk perikanan berkualitas, membuka dan memperkuat network dengan para buyers, sekaligus untuk meningkatkan ekspor seafood Indonesia,” tambah Agus Suherman.
Di sela-sela gelaran TEI 2019, KKP bersama-sama Kementerian Luar Negeri gencar melakukan promosi terpadu produk-produk perikanan Indonesia melalui kegiatan Business Forum, Business Matching, serta Business Gathering. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan promosi serta ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar global.
Pada tahun 2018, Indonesia menempati posisi ke-12 sebagai negara pengekspor seafood ke pasar global dengan nilai ekspor sebesar USD4,8 miliar. Nilai ekspor produk perikanan Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2014 dengan rata-rata 1,66 persen.
“Ekspor seafood Indonesia didominasi oleh produk udang, tuna, cakalang, tongkol, kepiting/rajungan serta cumi-cumi, sotong dan gurita, dengan tujuan pasar utama ke USA, Jepang, Uni Eropa, China, dan negara-negara ASEAN,” pungkasnya. (sdk)