Kanal24, Malang – Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, mengapresiasi Pemerintah Kota Malang yang memberikan ruang kreasi di bidang teknologi digital bagi para pemuda di Gedung Malang Creative Center (MCC). Menurutnya, cara Pemkot Malang dalam memberdayakan UMKM yang ada melalui keberadaan Gedung MCC bisa menjadi motivasi bagi daerah lainnya.
Hal ini disampaikan pada kegiatan PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 di Gedung Malang Creative Center (MCC), kemari (26/4/2024).
Rangkaiam kegiatan yang didukung penuh oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI ini digelar sejak 25 – 28 April 2024. Fokus kegiatan ini adalah memberikan manfaat bagi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang ada di seluruh daerah untuk mampu bertransformasi dalam pendampingan UMKM.
“Lahirnya Silicon Valley juga seperti ini, kasih tempat berkreasi bagi anak muda, dibantu untuk menghubungkan ke investor. Jangan sampai PLUT menjadi gedung yang kosong atau hanya menggelar pelatihan-pelatihan saja,” kata Teten.
Teten juga mendorong bagi para pelaku UMKM terus produktif, inovatif dan kreatif.
“Perlu terus membangun dan menumbuhkan mindset entrepreneur yang harus produktif, inovatif dan kreatif. Jangan sampai produknya itu-itu saja,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj Walikota Malang, Wahyu Hidayat dalam sambutannya juga mengatakan bahwa Pemkot Malang telah berusaha sekuat tenaga untuk mendorong kemajuan UMKM di Kota Malang.
Salah satunya adalah dengan mencanangkan program Kemis Mbois, dimana seluruh jajaran ASN di Kota Malang diwajibkan mengenakan barang-barang kreasi UMKM lokal. Wahyu sendiri hadir dalam acara tersebut dengan mengenakan 100% pakaian produksi UMKM Kota Malang.
“Ini dari kepala sampai kaki dapat dilihat adalah produksi UMKM Kota Malang. Alhamdulillah dengan kebijakan tersebut (Kemis Mbois) UMKM di Kota Malang menggeliat bahkan sampai kewalahan melayani permintaan kami,” terangnya.
Targetnya, tambah Wahyu, di tahun 2025 nanti Kota Malang bisa menjadi Kota Kreatif Dunia. Beberapa langkah strategis yang sudah dilakukan diantaranya, regulasi yang sudah disiapkan hingga adanya sarana prasarana.
“Nanti saat pendataan di lapangan oleh Unesco (pada 2025), semua akan kita tampilkan. Saya optimis bisa, karena beberapa elemen Unesco sudah datang dan ada beberapa item yang sesuai dengan keinginan Unesco,” imbuhnya
Untuk itu, ia berharap kegiatan dan program-program seperti ini mampu melahirkan entrepreneur baru, melahirkan ekonomi baru sehingga ekonomi nasional semakin besar dan siap menjadi negara maju.(Lun)