oleh | Akhmad Muwafik Saleh
Peristiwa bencana tidak selalu bermakna negatif dalam setiap peristiwa selalu menyertakan 2 fenomena pertama realitas negatif kedua realitas positif. Pada realitas pertama semua orang telah mafhum bahwa bencana berdampak negatif berupa kehancuran kematian dan kesusahan namun pada realitas yang kedua bencana menyisakan kebaikan kan yang hal ini hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang berpikir.
Masa pandemi covid-19 ibarat suatu masa pembelajaran dengan menjadikan corona atau covid-19 sebagai guru utamanya. Ada banyak pelajaran yang diajarkan oleh covid-19 selama masa pandemi ini sekalipun mungkin pelajaran yang diberikannya menggunakan metode yang coorsive (memaksa) yaitu memaksa para peserta belajar untuk mau tidak mau menyesuaikan diri sebagaimana kehendaknya. Bagi mereka yang mampu belajar dengan cepat tentu akan berhasil dalam proses pemebalajaran ini. Sementara mereka yang tidak dapat mnnyesuaikan diri dan belajar dengan cepat maka tidak sedikit yang menyerah dan melempar handuk putih tanda kekalahan. Inti dari materi pelajaran covid-19 adalah “perubahan”, yang bertujuan mendorong setiap orang untuk berubah menyesuaikan diri dengan realitas kekinian. Dengan satu harapan besar bahwa pasca pandemi covid-19 masyarakat kita dapat menuai keuntungan besar, berupa perubahan perilaku yang lebih positif, melalui pelajaran yang diperoleh selama masa pandemi. Tentu hal ini dapat terjadi apabila setiap individu secara Istiqomah bersedia mempraktekkan hal-hal positif selama masa pandemi, untuk terus dijalankan hingga pasca pandemi secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Ranah perubahan yang didapat dari pelajaran masa pandemi covid- 19 ini juga sangat luas jangkauannya, antara lain : di bidang bisnis, mengajarkan para pebisnis untuk keluar dari zona nyamannya selama ini. Jika mereka selama ini melakukan transaksi bisnis dengan cara yang konvensional, harus berhadap-hadapan dalam bertransaksi untuk meyakinkan para pembelinya, serta dengan strategi marketing yang juga konvensional pula, maka covid-19 memaksa mereka untuk merombak total strategi bisnis itu, dengan menggunakan strategi baru yaitu online bisnis, bahkan mendorong pula untuk tidak lagi menggunakan uang kertas sebagai alat tukar, melainkan memaksa para pembelinya dengan mempergunakan uang elektronik (e-money). Tentu dengan satu harapan bahwa pasca pandemi covid-19 akan muncul para pebisnis- pebisnis baru yang lebih tangguh dan mampu menggerakkan roda perekonomian dalam menjalankan strategi bisnis yang mampu menjadikan online bisnis sebagai strategi baru yang mampu melintasi ruang dan waktu serta melintasi antar benua yang dilakukan oleh kalangan UMKM, Khususnya untuk produksi masker kreatif khas Indonesia, APD kesehatan sehingga Indonesia bisa menjadi produsen utama pada jenis produk itu di dunia.
Dibidang pendidikan, covid-19 mengajarkan pentingnya optimalkan potensi media dalam proses pembelajaran bahwa jarak tidaklah menjadi persoalan untuk terus mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga dengan demikian pasca govit dunia pendidikan haruslah lebih kreatif lagi di dalam mempergunakan media pembelajaran lainnya.
Sementara dalam hal perilaku diharapkan pasca masa pandemi ini mampu membangun suatu budaya baru, berupa pola hidup sehat dan bersih, secara konsisten memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. Bahkan diharapkan muncul kesadaran baru untuk menjadikan kebersihan sebagai gaya hidup dengan cara melengkapi infrastruktur di berbagai tempat agar memudahkan orang untuk terus menjaga kebersihan dirinya seperti penyediaan tempat cuci tangan di berbagai ruang terbuka, tempat-tempat fasilitas umum dan ruang-ruang pendidikan. Serta menjadikan wudhu sebagai kebiasaan dan budaya baru masyarakat sebagai cara untuk menjaga kebersihan diri dengan mengistiqomahinya dalam kehidupan sehari-hari (mudawamatul wudhu).
Demikian pula diharapkan pasca pandemic covid-19 ini muncul kesadaran baru di masyarakat untuk terus bersedia menutup auratnya, sebagaimana yang dilakukan selama masa pandemi khususnya bagi kalangan para perempuan dengan berbusana yang lebih lebih pantas dan elegan bagi mereka dengan menutup auratnya dan tidak mengumbar secara bebas aurat yang memang harus ditutup. Sehingga dengan demikian dapat menjadikan masyarakat yang lebih beradab dan santun melalui penggunaan busana yang berada pula.
Selanjutnya secara umum diharapkan nantinya pasca pandemi covid-19 ini lahir kesadaran baru dan budaya hidup disiplin tinggi sebagai ciri utama masyarakat kita hasil pendidikan selama masa pandemic covid-19. Apabila budaya baru ini muncul dan terus secara konsisten dilaksanakan oleh masyarakat kita dalam kehidupan pasca pandemi maka hal ini menandakan pembelajaran selama masa pandemi covid dapat dikatakan berhasil karena kita mampu menuai melakukan perubahan positif dan kesadaran baru masyarakat untuk hidup lebih baik lagi. Insya Allah dengan niat baik bersama dan mengambil sisi dampak positif dari pembelajaran masa pandemi covid, kita akan menuai kesadaran dan budaya baru yang lebih positif pasca pandem ini. Marilah kita menyongsong musim semi kebaikan pasca pandemi covid-19, Insya Allah.
Penulis KH Akhmad Muwafik Saleh Pengasuh Pesma Tanwirul Afkar dan Dosen FISIP UB