Kanal24, Malang – Di dunia musik, Kota Malang kembali melahirkan band baru yang menyemarakkan blantika musik tanah air. Band ini bernama Merah, yang dibentuk pada 3 Oktober 2023.
Band Merah beranggotakan tiga talenta muda, Yoshua Maringka sebagai vokalis dan gitaris, Juang Pratama sebagai bassis dan vokalis, serta Tutus Thomson sebagai drummer dan vokalis. Merah telah mengukir cerita baru dalam dunia musik alternatif Indonesia ini menghadirkan kombinasi energi, emosi, dan keberanian dalam karya-karya musiknya.
Menurut Yoshua Maringka, nama “Merah” bukanlah sekadar sebuah warna, melainkan simbol dari kehidupan yang dipenuhi dengan cinta, semangat, gejolak, dan emosi. Ini tercermin dalam album debut mereka yang berjudul “Love and Life”, yang merupakan paduan dari polemik kehidupan dan pengalaman pribadi anggota band.
Dalam “Love and Life”, Merah menelurkan sembilan lagu yang menggambarkan perjalanan emosional yang beragam, mulai dari cerita cinta yang rumit hingga penyesalan yang mendalam. Meskipun tema-temanya terkesan kelam, namun aransemen musik yang enerjik mampu membawa pendengar dalam perjalanan yang menggetarkan.
Album ini bukan hanya sekadar karya musik, tapi juga representasi dari kerja keras dan semangat pantang menyerah. Seperti yang diungkapkan Juang Pratama, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Ketika menghadapi kegagalan dan rintangan, Merah tidak berputus asa. Mereka memilih untuk bangkit dan bekerja lebih keras, hasilnya pun memuaskan.
“Performance saat manggung di acara Sidoarjo Pop-Punk, mengesankan karena itu adalah panggung pertama Merah dan berada di luar kota Malang yang juga kami disambut dengan hangat oleh anak-anak Sidoarjo,” ungkap Yoshua.
Yoshua juga menambahkan bahwa band mereka juga pernah mengalami kegagalan dan bagaimana mereka dapat bangkit dari kegagalan dan mengerjakan apa yang sedang mereka yakini waktu itu. Salah satu yang sempat membuat mereka merasa gagal adalah Merah Band pernah memiliki deadline untuk rilis album di tahun 2023 tapi semua data di hardisk tiba-tiba tidak terbaca karena hardisk rusak.
“Iya, sempat stress semingguan karena ini adalah hal yang kami yakini. Kami bangkit untuk mengerjakan kembali album tersebut dari awal. Bersyukur album yang kami kerjakan ulang menjadikan karya kami lebih baik daripada hasil pertama kami kerjakan dan memuaskan,” ujar Yoshua.
Untuk memperluas jangkauan karya mereka, Merah aktif mempromosikan diri melalui berbagai platform media sosial dan layanan streaming musik. Dari Instagram hingga TikTok, dari YouTube hingga Spotify, Merah memastikan bahwa musik mereka dapat dinikmati oleh sebanyak mungkin pendengar.
Kehadiran Merah di dunia musik Indonesia membawa warna baru yang segar. Dengan semangat dan dedikasi, mereka terus berusaha memperkaya industri musik tanah air dengan karya-karya yang mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. (nid)