Kanal24, Malang – Dalam rangka menggalakkan pengarsipan data, Universitas Brawijaya bersama Forum Komunitas Masyarakat Sadar Arsip (FKMSA) mengadakan rapat kerja FKMSA 2023 yang diadakan di gedung rektorat lantai 8 (19/05/2023). Acara dibuka oleh sambutan Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P.,M.Si.
Acara yang berlangsung secara hybrid ini dihadiri oleh kurang lebih 31 perguruan tinggi yang tersebar di penjuru Jawa Timur, termasuk Universitas Negeri Jember, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, dan beberapa universitas lain. Nugroho berpesan bahwa menjaga kearsipan menjadi sarana menjaga sejarah dan kebudayaan.
Ia juga berpendapat “Jika suatu lembaga memiliki kearsipan yang tangguh, maka sejarah tidak akan terjadi mis-informasi.”
Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P.,M.Si.(Sukana/Kanal24)
Kepala Subdivisi Ketatausahaan dan Kearsipan Universitas Brawijaya, Rizki Mustafani menjabarkan rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Kearsipan Nasional ke-52 yang bertepatan pada 18 Mei 2023. “Universitas Brawijaya selaku tuan rumah yang telah ditunjuk sejak tahun lalu mengadakan tiga kegiatan dalam satu rangkaian utama, acara yang pertama merupakan pameran kearsipan yang dilaksanakan sejak 15 Mei 2023 di depan pelataran perpustakaan UB, lalu pameran dilanjut di lobi rektorat UB pada 19-20 Mei 2023, di tanggal 19 terdapat pula kegiatan rapat kerja forum FKMSA, dan kegiatan diakhiri pada 20 Mei 2023 dengan dilaksanakannya workshop bimbingan teknis perihal kearsipan.”
Dalam Raker forum FKMSA ini dilakukan pembahasan mengenai AD/ART, serta berbagai teknis pengarsipan dan persiapan agenda lanjutan di tahun berikutnya. Salah satu poin penting yang menjadi sorotan dalam Raker FKMSA ini adalah adanya program digitalisasi arsip. Pada pembukaan pameran yang telah dilaksanakan pada 15 Mei lalu, Prof. Widodo selaku Rektor Universitas Brawijaya turut mendukung dengan menyumbang sebuah foto berupa barcode yang didalamnya berisi tautan yang mengandung arsip-arsip tentang beliau.
“Dalam pembukaannya Prof. Widodo berhasil mencontohkan pentingnya digitalisasi arsip untuk keberlangsungan arsip kedepannya,” ucap Mustafani.
Forum Komunitas Sadar Arsip atau FKMSA dibentuk dibawah naungan Badan Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) provinsi Jawa Timur. Terbentuk pada tahun 2016 setelah diadakannya lomba kesadaran arsip yang diikuti oleh para mahasiswa dari beberapa universitas.
Ketua FKMSA, Yunus Abdul Halim S.Si, M. Kom (Sukana/Kanal24)
Sementara itu Ketua FKMSA, Yunus Abdul Halim S.Si, M. Kom. menerangkan “pada awal pembentukannya forum kearsipan ini hanya diikuti oleh beberapa perguruan tinggi yang aktif mengikuti lomba kesadaran arsip tiap tahunnya, namun sekarang sudah terdapat 31 perguruan tinggi yang tergabung dalam FKMSA.”
Halim berharap agar perguruan tinggi di seluruh Jawa TImur dapat ikut serta dalam forum kearsipan ini, melihat pentingnya merawat arsip sebagai sarana menjaga sejarah. (fan)