KANAL24, Jakarta – Millenial Tourism Corner adalah sebuah Program unggulan Tim Percepatan Pengembangan Millenial Tourism Kementerian Pariwisata Indonesia sebagai sarana Pendorong minat generasi millenial dalam keterlibatan pada Industri Pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya Bersama dengan Narasumber lain seperti Ketua Tim Percepatan Millenial Kemenpar Gabriella Patricia Mandolang, Co-Founder Tiket.com Gaery Undarsa, Ketua Dewan Pariwisata Rumah Millennial Marsya Gusman dan Facebook Indonesia Noudhy Valdryno menjadi Keynote Speech dalam acara tersebut yang bertempat di Upnormal Coffee Roster Jakarta, Selasa 14 Mei 2019
Menpar menjelaskan mengenai perkembangan pariwisata Indonesia di tengah kemajuan teknologi informasi serta memberikan inspirasi kepada generasi milenial untuk turut serta membantu program pemerintah melalui Platform Digital.
Suasana diskusi bersama para milenial mengenai pariwisata indonesia (FB Kemenpar)
“Wisatawan milenial memiliki power karena mereka “besar dan aktif di dunia maya” tapi belum dilayani dengan baik. Hal inilah yang akan dilakukan Kemenpar, yakni memfasilitasi kesediaan pariwisata terbaik bagi kaum milenial. Zaman sekarang, perilaku wisatawan sudah sangat digital, sudah banyak millennials travellers yang mempunyai followers besar dan digandrungi oleh para Generasi Millenial lainnya atau generasi yang biasa disebut Generasi Z. Sekitar 70% travellers melakukan ‘search dan share’ melalui platform digital sehingga lebih dari 50% inbound travellers yang datang ke Indonesia adalah kaum milenial, Social Media itu sudah seperti Kebutuhan mereka karena Millenial itu ingin diakui (Esteem Needs). Milenial adalah masa depan pariwisata Indonesia, Who Wins the Future, Wins The Game ” kata Menpar Arief Yahya dalam rilisnya kepada media.
Beliau juga menambahkan bahwa ini adalah Implementasi Kebijakan Kementerian Pariwisata yang serba Digital melalui Tourism 4.0.
“Saat ini semua serba digital, hingga muncul istilah Tourism 4.0, Ini adalah pariwisata untuk milenial (millennial tourism) yang memang seluruh aspek hidupnya sudah tergantung pada digital. Point saya, milenial menuntut adanya digital experience dari setiap titik di dalam consumer journey mereka” tutupnnya (sdk).