Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) menggelar mimbar akademik bertajuk “Sinergi Pembangunan Malang Raya,” yang mempertemukan seluruh calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari wilayah Malang Raya. Acara ini berlangsung pada Jumat (1/11/2024) di Auditorium UB, dihadiri oleh para calon kepala daerah dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Dari Kabupaten Malang hadir calon Bupati M. Sanusi dan calon Wakil Bupati Umar Usman, meskipun keduanya hadir tanpa pasangan masing-masing. Sementara itu, dari Kota Malang, terlihat kehadiran pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, seperti Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin, Heri Cahyono-Ganis Rumpoko, serta M. Anton-Dimyati.
Dari Kota Batu, pasangan Nurochman-Heri Suryanto dan Krisdayanti-Kresna Dewananta turut hadir, sementara pasangan Firhando Gumelar-M. Rudi tidak dapat hadir.
Dalam acara ini, setiap pasangan calon menyampaikan visi, misi, dan gagasan mereka terkait pembangunan Malang Raya di masa depan.
Rektor UB, Prof. Widodo, mengungkapkan bahwa mimbar akademik ini merupakan yang pertama di Kota Malang, dengan tujuan menyatukan visi para calon kepala daerah demi pembangunan Malang Raya yang komprehensif.
“Melalui forum ini kita berharap bisa lahir pemimpin yang amanah, sehingga semua pimpinan daerah punya kesamaan visi dan misi untuk membangun Malang Raya,” ujar Prof. Widodo dalam sambutannya.
Prof. Widodo menekankan bahwa meskipun setiap kepala daerah memiliki rencana pembangunan masing-masing, penting bagi mereka untuk bersinergi dengan daerah lain di sekitar Malang Raya agar pembangunan bisa berlangsung terpadu.
“Eranya sekarang adalah kolaborasi. Tentu masing-masing pimpinan daerah ingin membawa daerahnya tumbuh, tapi perlu sinergi dengan mitra di sekitar. Kalau bersinergi dan kolaborasi, maka pertumbuhan akan semakin cepat,” lanjutnya.
Prof. Widodo juga menyoroti potensi pariwisata sebagai sektor utama yang bisa dikembangkan melalui sinergi ini. Menurutnya, Malang Raya memiliki daya tarik wisata besar, dengan kunjungan mencapai 20 juta wisatawan per tahun, baik domestik maupun internasional. Sehingga masing-masing kepala daerah bisa bersinergi agar kunjungan semakin tinggi, khususnya bagaimana membuat Malang Raya bisa menjadi destinasi wisata sekuat Bali.
Selain itu, Rektor UB juga menyoroti pentingnya pengelolaan ekosistem sektor pendidikan. Ia berharap pendidikan di Malang tak hanya dikenal secara nasional, tetapi juga internasional.
“Dengan potensi yang cukup besar ini, ekosistem pendidikan di Malang Raya harus ditumbuhkan,” tegasnya.
Sehingga, pemerintah daerah dan universitas dapat bekerja sama menciptakan ekosistem pendidikan yang mampu mendukung Malang Raya sebagai destinasi pendidikan internasional.
Sementara itu, Dr. M. Lukman Hakim, SIP, M.Si., Ketua Pelaksana Kegiatan menjelaskan bahwa mimbar akademik ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman para calon kepala daerah mengenai pentingnya sinergi antardaerah.
“Kami menganggap bahwa persoalan di Malang Raya tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu daerah saja. Misal kekeringan yang terjadi di Kota Malang, banyak sumur kering. Tetapi menyelesaikan kekeringan tidak hanya di Kota Malang saja, namun juga harus menyesuaikan hulunya di Kota Batu,” tutur Dr. Lukman.
Menurutnya sinergi ini penting agar setiap calon kepala daerah memahami perlunya menyelaraskan visi misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan fokus pada kolaborasi.
“Terkait hal ini, kami menyiapkan pakta sinergitas, dimana setiap paslon berkomitmen ke depan untuk menyusun perencanaan pembangunan secara sinergis,” tambahnya.
UB berharap mimbar akademik ini menjadi langkah strategis bagi para calon kepala daerah dalam membangun Malang Raya secara terpadu.(din/yor/una)