Kanal 24, Malang – Kelompok 18 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang interaktif di SD Negeri Losari, Kelurahan Losari, Kota Malang. Kegiatan berlangsung pada 16–18 Juli 2025 dengan melibatkan siswa kelas 3 SD sebagai peserta utama. Tujuannya adalah menumbuhkan minat belajar bahasa asing melalui metode yang menyenangkan dan mudah dipahami anak-anak.
Program ini merupakan bagian dari rangkaian MMD UB 2025 yang berfokus pada bidang sosial, kesehatan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Khusus dalam bidang pendidikan, tim MMD membawa konsep Eduplay Literacy yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas dan inklusif bagi semua.
Baca juga:
MMD UB Gagas Edukasi Sampah Kreatif Lewat Program EcoCraft
Belajar Kosakata Lewat Gambar dan Aktivitas
Salah satu kegiatan utama adalah pengenalan kosakata sederhana berbahasa Inggris menggunakan ilustrasi dan permainan kata. Para siswa diperkenalkan dengan kata-kata seputar emosi (seperti happy, sad, angry, afraid, sleepy) serta nama buah-buahan (apple, banana, watermelon). Anak-anak juga diminta mengisi lembar kerja bertema “All About Me” yang membantu mereka mengenal diri sendiri dalam bahasa Inggris.
“Melalui permainan kata, siswa belajar sambil bermain, sehingga mereka lebih cepat mengingat kosakata baru,” ujar Alhazemi.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Alhazemi Dimas Kemal, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UB, dengan dukungan dari Dosen Pembimbing Lapang, Anindita Purnama Ningtyas. Selama kegiatan, metode pembelajaran yang digunakan melibatkan flashcard, gambar, dan aktivitas visual lainnya agar siswa lebih aktif dan antusias mengikuti pelajaran.
Edukasi Inklusif dalam Masa Pengenalan Sekolah
Selain mengajar di kelas, tim MMD juga turut berkontribusi dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SD Negeri Losari. Kegiatan ini mencakup lomba mewarnai untuk siswa kelas 1, senam kreasi bersama, dan pertunjukan seni dari siswa kelas 3 dan 4.
Kepala SDN Losari, Anna Adriyanti, mengapresiasi partisipasi mahasiswa dalam kegiatan tersebut. “Kami berterima kasih atas inovasi serta bantuan pembelajaran yang dibawa oleh tim MMD. Kegiatan ini memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya bahasa Inggris sejak dini,” jelas Anna.
Selama MPLS berlangsung, suasana sekolah menjadi lebih semarak. Para siswa tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan, termasuk saat mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris di depan kelas.
Harapan Terhadap Keberlanjutan Program
Dengan menggabungkan edukasi, permainan, dan penguatan karakter, program ini tidak hanya membantu siswa mengenal bahasa Inggris, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Selain itu, metode pengajaran interaktif seperti ini diharapkan dapat terus diterapkan oleh guru-guru di SDN Losari.
Baca juga:
Wallet Wizard: Edukasi Literasi Finansial di Desa Gondoruso
“Konsep Eduplay Literacy ini memang ditujukan untuk mendekatkan anak-anak dengan bahasa asing secara alami, tanpa tekanan. Harapannya, mereka terbiasa dan makin tertarik untuk belajar,” tambah Alhazemi.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya memperkuat kualitas pendidikan dasar di lingkungan lokal. Dengan adanya program lanjutan dari MMD maupun kerja sama dengan sekolah, harapannya metode pembelajaran kreatif ini dapat menjadi bagian dari kurikulum sekolah di masa depan.
Program ini menjadi bukti bahwa pendekatan yang ramah anak dalam pendidikan dapat membawa dampak besar dalam jangka panjang terutama untuk meningkatkan literasi bahasa asing di tingkat sekolah dasar. (han)