KANAL24, Malang – Ketekunan merupakan kunci dalam kesuksesan usaha, setelah gagal usaha mracang tidak menyurutkan jandan dua anak ini untuk memulai usaha yang lain.
Adalah Yana salah satu KRTP (Kepala Rumah Tangga Perempuan) penerima bantuan dari program Jalinmatra (Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Masyarakat) dari Pemerintah. Ibu dua orang anak itu berasal dari Kelurahan Mergosono Kota Malang, kepada Kanal24 menceritakan tentang perjuangan menghidupi diri dan kedua buah hatinya karena sang suami telah meninggal sejak tahun 2015.
“Saya merupakan binaan dari program Jalinmatra sejak tahun 2018. Awalnya, dikumpulkan di kelurahan untuk dikasih pengarahan dan ditanya butuhnya apa. Kemudian, saya dapat bantuan berupa barang yang sedang saya butuhkan untuk usaha. Lalu, saya minta mesin jahit karena memang mesin jahit yang ada masih kurang,” terang Yana Selasa (10/9/2019)
Setelah suami meninggal, Yana menumpang tinggal di rumah adiknya. Ia mengungkapkan bahwa dulu pernah buka usaha toko mracang tapi sudah tidak berjalan. Kemudian, karena tinggal dengan sang adik, Ia pun diajak membantu menjahit untuk home industry boneka dan bantal milik adiknya tersebut.
Sampai sekarang, hasil dari menjahitnya itu telah mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membayar SPP anak keduanya yang masih kelas 2 SD. Sedangkan, anak pertamanya kini turut membantu di home industry tersebut setelah menyelesaikan studinya pada jenjang SMK.
“Saya sangat senang sekali. Dulu waktu masih mracang, pendapatannya tidak cukup untuk kebutuhan, sekarang Alhamdulillah cukup,” lanjutnya.
Produksi home industry itu berupa boneka, bantal leher, dan bantal mobil. Harga jual untuk masing-masing item tergantung tingkat kerumitan menjahitnya. Untuk harga boneka mulai dari Rp 7.500 – Rp 75.000, sedangkan bantal leher dijual dengan harga Rp 22.000 dan bantal mobil seharga Rp 20.000.
Produk-produk tersebut saat ini sudah terjual hingga ke Kota Probolinggo, Surabaya, Palembang, dan Bali. Yana Ingin meneruskan usahanya dan berharap bisa berkembang.
“Saat ini, kita butuh alat vakum, supaya boneka dan bantal yang dikirim tidak terlalu besar sehingga tidak memakan banyak ruang. Kemudian, karena sekarang untuk memotong kain masih manual memakai gunting, kita berharap bisa dapat alat pemotong kain,” pungkas Yana.
Ia pun berpesan kepada pejuang-pejuang KRTP untuk jangan menyerah dan terus berjuang, serta kepada pemerintah, agar dapat “mengangkat” usaha-usaha kecil supaya bisa berkembang. (meg)