Kanal24 – Universitas Brawijaya (UB) kukuhkan gelar Profesor untuk Prof. Dr. Dra. Sumiati, M.Si., CFP. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) Malang, jawa Timur (9/12/2022). Prof. Dr. Dra. Sumiati, M.Si., CFP. dikukuhkan sebagai Profesor dalam bidang llmu Manajemen Keuangan.
Prof. Sumiati dalam risetnya mengangkat tema “IMIFS: lntegrasi Modal lntelektual, Modal Fisik, dan Modal Sosial dalam Meningkatkan Kecepatan lnovasi dan Kinerja Berkelanjutan.”
Ia menjelaskan bahwa IMIFS merupakan pendekatan yang menggabungkan modal intelektual, modal fisik dan modal sosial untuk meningkatkan kecepatan inovasi dan kinerja yang berkelanjutan.
Melalui Modal intelektual yang dikelola secara optimal itulah yang dapat menangkap peluang investasi strategis dan mendorong kecepatan inovasi serta meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan.
Selain itu, Prof. Sumiati juga menjelaskan bahwa kinerja berkelanjutan berbeda dengan kinerja pada umumnya. Kinerja berkelanjutan meliputi tiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Konsep kinerja pada umumnya lebih menekankan pada profit. Sedang perusahaan sangat berkepentingan dengan berbagai pemangku kepentingan . Seharusnya perusahaan tidak hanya menitik beratkan pada profit dan penggunaan teknologi tetapi harus memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan sosial,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mantan Ketua Jurusan Manajemen UB ini menjelaskan bahwa operasional perusahaan yang berkelanjutan dapat dicapai ketika modal intelektual dapat menciptakan jaringan sosial dan meningkatkan kepekaan sosial melalui kontak sosial dan interaksi sosial.
Modal intelektual terdiri dari modal manusia (human capital), modal struktural (structural capital), dan modal pelanggan (customer capital). Peran modal intelektual didalam keputusan investasi dan mendorong kecepatan inovasi dipengaruhi sikap manajer terhadap risiko apakah manajer penghindar risiko (risk averter) maupun manajer yang berani mengambil risiko (risk taker).
Namun menurutnya, model IMIFS ini bergantung pada elemen modal intelektual yang memiliki karakteristik berbeda dengan peran manajer dalam pengambilan keputusan. Modal intelektual yang bervariasi mulai dari pengetahuan, keahlian, keterampilan, komitmen, inovasi dan kebijakan karyawan mempengaruhi efektifitas dan efisiensi penggunaan modal intelektual.
“Sikap manajer didalam pengambilan keputusan sangat tergantung pada preferensi sikap manajer terhadap risiko, sehingga akan mempengaruhi kecepatan menciptakan dan menangkap peluang investasi strategis dan inovasi,” terangnya.
Prof. Sumiati menjelaskan, perusahaan harus menempuh empat langkah untuk mengimplementasikan model IMIFS ini.
Pertama, meningkatkan kualitas pengelolaan modal intelektual, khususnya modal manusia. Kedua, modal intelektual harus mampu menyaring informasi, menangkap peluang investasi dan mengakselerasi inovasi, sehingga peran knowledge management menjadi penting.
Ketiga, perusahaan mengembangkan tiga elemen utama modal sosial, yaitu kepercayaan, hubungan interpersonal, dan interaksi sosial. Interaksi sosial yang dibangun oleh perusahaan semakin luas, sehingga jaringan sosial perusahaan semakin kuat. Terakhir, perusahaan selalu menjaga keseimbangan kinerja tidak hanya pada aspek keuangan, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan, yang menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap seluruh pemangku kepentingan, termasuk perlindungan alam.
Prof. Dr. Dra. Sumiati, M.Si., CFP. adalah Profesor aktif ke-20 dari FEB dan Profesor aktif ke- 174 di UB serta menjadi Profesor ke-305 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.