Kanal24, Malang – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bersama Pelangi Sastra Malang sukses menyelenggarakan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Ikon Inspirasi di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB), Rabu (24/9/2025). Acara ini merupakan bagian dari program nasional dalam bidang seni budaya, khususnya sastra, yang bertujuan menemukan sekaligus mengembangkan bibit muda di Malang Raya.
Ketua Pelaksana MTN Ikon Inspirasi, Denny Mizhar, menyebut kegiatan ini dirancang untuk memberi ruang belajar dan bertemu langsung dengan para penulis serta seniman ternama. Harapannya, generasi muda bisa lebih terinspirasi untuk menekuni dunia sastra sebagai jalur karier sekaligus kontribusi budaya.
Baca juga:
Mengapa Usia 30-an Lebih Suka Lagu Lama Dibanding Baru

Ribuan Peserta Ramaikan Samantha Krida
Tercatat lebih dari 2.000 peserta dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Malang Raya hadir dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari SMA, SMP, hingga mahasiswa UB, UM, UIN, hingga kampus swasta di Malang. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa minat terhadap literasi dan sastra masih tinggi, meski perkembangan teknologi digital kian pesat.
“Target awal memang SMA, tapi ada juga adik-adik SMP yang ingin ikut. Kami tidak menutup kesempatan, karena semangat menulis tidak mengenal usia,” ujar Denny.
Acara ini terbagi dalam dua rangkaian besar, yakni MTN Asah Bakat dan MTN Ikon Inspirasi. Pada Asah Bakat, peserta mengikuti kelas intensif menulis cerpen, novel, dan puisi bersama penulis berpengalaman. Sedangkan Ikon Inspirasi menghadirkan tokoh sastra nasional untuk berbagi pengalaman serta motivasi.
Menyongsong Master Class di Tahun Depan
Melihat antusiasme tinggi, panitia berencana mengusulkan program Master Class Sastra tahun depan. Program ini akan lebih selektif dengan peserta terbatas, sehingga pembinaan bisa berjalan intensif dan terarah.
“Dari ratusan peserta, tentu ada yang memiliki karya sangat potensial. Mereka akan dipilih untuk ikut Master Class agar bisa dibimbing lebih mendalam,” jelas Denny.
Ia menambahkan, data karya peserta MTN Ikon Inspirasi akan dihimpun dan diteruskan ke Kementerian Kebudayaan sebagai bagian dari pemetaan talenta nasional. Harapannya, ekosistem sastra di Indonesia dapat berkembang dengan jenjang yang jelas, mulai dari lokal hingga tingkat internasional.
Malang Raya, Lumbung Komunitas Literasi
Kehadiran ribuan peserta tidak lepas dari kuatnya komunitas literasi di Malang. Hampir setiap minggu, komunitas literasi rutin menggelar diskusi dan membaca buku bersama, baik sastra maupun non-sastra. Tradisi ini, menurut Denny, menjadi bukti bahwa Malang memiliki potensi besar sebagai lumbung talenta sastra.
“Digitalisasi tidak mengurangi minat sastra, justru menjadi tantangan untuk bersanding dengan teknologi. Banyak penulis muda yang sudah menerbitkan karya secara indie, baik buku maupun zine,” tambahnya.
Dengan kondisi ini, MTN Ikon Inspirasi diharapkan tidak sekadar menjadi ajang seremonial, melainkan pintu masuk lahirnya penulis baru dari Malang Raya yang mampu bersaing di level nasional dan internasional.

Baca juga:
Waspada Celah Penipuan Transaksi QRIS untuk Pembeli dan Pedagang
Harapan Lahirnya Generasi Penulis Baru
Kegiatan ini bukan hanya mencari bibit unggul, tetapi juga membangun ekosistem berjenjang bagi penulis muda. Melalui pembinaan, diskusi, hingga peluang master class, diharapkan muncul generasi baru yang mampu menjadikan sastra sebagai profesi berkelanjutan.
“Kami percaya banyak potensi terpendam di Malang. Dengan dukungan pemerintah dan komunitas, mereka bisa berkembang menjadi ikon sastra Indonesia,” pungkas Denny.Dengan antusiasme ribuan peserta serta hadirnya tokoh besar seperti Dee Lestari dan Valiant Budi, MTN Ikon Inspirasi 2025 menjadi momentum penting bagi Malang Raya untuk mengukuhkan diri sebagai pusat pengembangan talenta sastra nasional. (nid/tia)