KANAL24, Malang – Mulai tahun 2020, Universitas Brawijaya akan mulai menerapkan penggunaan Sistem Informasi Rencana Kerja (SIREKA) dan Sistem Informasi Keuangan (SIMKEU). Demikian yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof. Gugus Irianto pada Sosialisasi Penggunaan Sistem Informasi Keuangan Terintegrasi untuk Perencanaan dan Realisasi Anggaran (19/12/2019) di Savana Hotel Malang.
Selama beberapa bulan belakangan, tim keuangan, perencanaan, staf ahli TIK telah bekerja bersama-sama mencoba mengurai berbagai persoalan terkait sistem-sistem tersebut. UB memiliki banyak sub sistem di keuangan tetapi, satu dengan yang lain belum tersambung.
“Saya sering menyampaikan, untuk beberapa hal kita kalah cepat dibanding dengan beberapa Pemda di Jawa Timur. Sistem keuangan mereka dari hulu ke hilir sudah terintegrasi dan tersambung dengan baik. Padahal ternyata konsultannya dosen-dosen UB sendiri, tapi yang di UB justru belum terintegrasi,” Terang Gugus.
Lanjutnya, sebelumnya di SIREKA kalau ada perubahan rencana atau ada rencana baru maka rencana yang lama akan tertumpuk atau hilang begitu seterusnya. Kedepan akan diurai, jadi data awal yang sudah terinput akan tetap tampak meskipun ada data baru yang masuk. Sehingga revisinya nanti dievaluasi dari sisi perencanaan.
Di tahun 2020, implementasinya belum 100 persen tetapi sistem-sistem ini sudah mulai bisa digunakan. Semua sIstem secara efektif sudah bisa dijalankan pada tahun 2021. Di bulan januari atau februari yang mana sudah mulai untuk penganggaran 2021 nantinya penggunaan sistem tersebut dimulai dari sana.
Pakar ilmu akuntansi itu mengingatkan kepada peserta sosialisasi bahwa sebaik apapun sistem yang dibentuk semua tergantung kepada usernya. Meski sistem yang dibentuk sudah baik tetapi user tidak mengisi data dengan baik dan seksama maka keluarannya juga tidak akan bagus.
“SIstem perencanaan yang sudah dilakukan akan terkoneksi ke SIMKEU yang nantinya berfungsi memberikan informasi transparansi realisasi anggaran UB. Harapannya sistem ini dapat membantu dalam transparansi pengelolaan keuangan,” pungkasnya.(meg)