Kanal24, Malang – Museum Pendidikan Kota Malang yang terletak di kawasan Malang International Education Park (MIEP) Kota Malang, kembali membuka pintunya pada tahun 2023 setelah sempat tutup. Meskipun memiliki bangunan megah berwarna putih dengan luas sekitar 2.000 meter persegi, museum ini menghadapi tantangan karena terbatasnya koleksi dan minimnya perhatian masyarakat.
Museum yang didirikan pada tahun 2010 ini, saat ini hanya menampung sekitar 100 koleksi. Koleksi-koleksi tersebut meliputi alat-alat pendidikan tradisional seperti mesin stensil, mesin ketik, buku-buku kuno, patung tanah liat tokoh pendidikan, serta mainan tradisional seperti gasing. Pengurus Museum Pendidikan, Sudarmawati, saat ditemui di Museum Pendidikan Kota Malang (14/11/2023), mengungkapkan variasi koleksi tersebut mencerminkan perkembangan dunia pendidikan.

“Kami memiliki mesin ketik yang digunakan pada zaman dulu untuk membuat soal ujian, lalu dicetak ulang menggunakan mesin stensil. Selain itu, kami memamerkan sarana pendidikan seperti bangku sekolah, sepeda, dan tas para pengajar. Ada juga sebuah bilik yang menampilkan kelas zaman dulu dengan bangku kayu dan papan tulis kapur,” ujar Sudarmawati.
Semua koleksi didapatkan dari bantuan sekolah-sekolah di Kota Malang, yang secara sukarela menyumbangkan barang-barang bersejarah mereka ke Museum Pendidikan. Meskipun jumlah koleksi masih terbatas, museum ini menyediakan fasilitas yang memadai, termasuk ruang pemutaran film yang mengkaji sejarah pendidikan.
Sayangnya, museum ini mulai terlupakan oleh masyarakat. Sudarmawati berharap agar masyarakat lebih sering mengunjungi museum ini untuk memahami sejarah pendidikan di Kota Malang. Beberapa warga, seperti Santoso dari Kelurahan Buring, mengaku tidak mengetahui keberadaan museum tersebut.
“Hanya tahu Museum Brawijaya dan Museum Tubuh di Jatim Park. Saya jarang bawa anak ke museum, tapi kalau study tour biasanya ke Batu, museum tubuh di Jatim Park,” ungkap Santoso.
Baru-baru ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menggelar lomba permainan tradisional untuk meramaikan museum tersebut, lomba tersebut diikuti oleh 40 tim yang berisi 200 siswa dan siswi dari 5 kecamatan Kota Malang.
Museum Pendidikan Kota Malang buka setiap hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Dengan kembali dibukanya Museum Pendidikan Kota Malang, diharapkan dapat menjadi sumber edukasi yang berharga bagi siswa-siswi dalam rangkaian kegiatan pembelajaran di sekolah. Adanya ruang pemutaran film di museum dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Selain itu, masyarakat juga diharapkan lebih menghargai nilai-nilai pendidikan yang ada sebagai bagian dari sejarah kota. (nid/mg)