KANAL24, Malang – Insinyur memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa, baik di sektor industri maupun infrastruktur. Untuk menjawab kebutuhan ini, jumlah insinyur di Indonesia harus terus ditingkatkan.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kota Malang menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) pada Senin (21/10/2024) di Ruang Pertemuan Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB). Acara ini mengusung tema besar terkait dorongan penguatan keanggotaan insinyur di Kota Malang.
Ketua PII Kota Malang, Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPM, menjelaskan bahwa tantangan terbesar ke depan adalah memperkuat keanggotaan para insinyur di wilayah tersebut. Saat ini, PII Kota Malang telah memiliki lebih dari 300 anggota yang terdiri dari berbagai latar belakang, baik akademisi maupun praktisi.
Ia juga menyoroti adanya jurang antara teori dan implementasi di bidang keinsinyuran, dan berharap PII Kota Malang bisa menjadi jembatan penghubung di antara para anggotanya.
“Tentu harapan saya, PII bisa menghasilkan pemikiran konkrit dari para insinyur dalam rangka mendukung pembangunan di Kota Malang. Selain itu, perlu ada sinergi di bidang keinsinyuran, terutama dengan perguruan tinggi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ludfi juga menanggapi rencana pemecahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi dua entitas, yakni Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Menurutnya, insinyur dapat berperan di kedua kementerian tersebut, baik dalam penyediaan perumahan maupun pembangunan infrastruktur yang melayani masyarakat.
“PUPR ini cakupannya sangat luas. Jika memang dibagi, fokus pelayanan kepada masyarakat bisa lebih optimal,” pungkasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menegaskan bahwa FT UB telah menjadi bagian penting dari PII, tidak hanya dalam hal fasilitas, tetapi juga sebagai sumber daya untuk pengembangan insinyur di Indonesia.
FT UB memiliki Departemen Pengembangan Keinsinyuran (DPK) yang berfungsi sebagai lembaga sertifikasi keinsinyuran bagi lulusan sarjana. Hadi berharap agar semua pihak, termasuk perguruan tinggi dan organisasi, baik di tingkat wilayah maupun nasional, terlibat aktif dalam pengembangan insinyur.
“Tentu, kita harus meningkatkan kapabilitas untuk menyelesaikan persoalan bangsa, baik di level lokal, nasional, hingga internasional,” kata Hadi.
Dalam Muscab tersebut, juga disepakati pergantian Ketua PII Kota Malang. Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPM., yang telah memimpin PII Kota Malang, menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., yang terpilih sebagai Ketua PII Kota Malang yang baru.(haq/din)