Kanal24, Malang – Semangat olahraga dan kepedulian sosial menyatu dalam acara Napak Tilas Raden Wijaya 2025 yang sukses digelar pada 5 Januari 2025 lalu. Komunitas pelari yang berpartisipasi tidak hanya mencapai garis finis di Kampus Universitas Brawijaya, tetapi juga berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp75 juta untuk membantu mahasiswa disabilitas.
Endah, koordinator pelari, menjelaskan kepada Kanal24 pada Jumat (14/02/2025) Penggalangan Donasi Pelari Napak Tilas ini merupakan inisiatif bersama dimana para pelari menggalang donasi melalui platform KitaBisa. “Semua pelari kami minta untuk menggalang donasi melalui link yang sudah kita sediakan. Dari situ, terkumpul donasi yang kemudian kami sampaikan kepada Pusat Layanan Disabilitas (PSLD) untuk membantu adik-adik mahasiswa disabilitas yang membutuhkan,” ujarnya.
Baca juga:
Pelari Napak Tilas Raden Wijaya 2025 Disambut dalam Sidang Pleno Dies Natalis ke-62

Lebih lanjut, Endah berharap kegiatan Napak Tilas ini dapat menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak pelari serta menghasilkan donasi yang lebih besar. “Kami ingin semua pelari menjadi mediator untuk menyebarkan kebaikan kepada orang lain dan mengajak orang lain untuk bersedekah,” tambahnya.
Zubaidah Ningsih AS., Ph.D, Ketua PSLD UB, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan. “Dana yang terkumpul akan kami bagikan kepada adik-adik mahasiswa penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan dana finansial untuk pembayaran UKT, persiapan skripsi, dan lain-lain,” jelasnya.
Zubaidah juga menyoroti pentingnya pelibatan aktif mahasiswa disabilitas dalam kegiatan ini. “Pada kegiatan ini, tiga mahasiswa penyandang disabilitas ikut aktif berlari, menunjukkan bahwa mereka bukan hanya sebagai penerima, tetapi juga merupakan aktor yang ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Dr. Panji Deoranto, STP, MP, ketua panitia pelaksana Napak Tilas, menyampaikan rencana untuk menjaga keberlanjutan program charity ini. “Kami berencana agar program charity untuk disabilitas ini tidak hanya diadakan pada saat Dies Natalis Universitas Brawijaya, tetapi juga minimal satu kali setiap semester,” ujarnya.
Baca juga:
Tetenger Bumi, UB Tanam 50 Pohon Langka pada Napak Tilas Raden Wijaya 2025
Panji juga mempertimbangkan untuk mengadakan acara serupa dengan jarak yang lebih pendek, sekitar 5-10 km, untuk menarik lebih banyak peserta. “Semoga dengan niat baik semua pihak, acara running charity untuk mahasiswa disabilitas bisa terwujud lebih banyak dan lebih baik,” harapnya.
Kegiatan Napak Tilas Raden Wijaya 2025 ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap mahasiswa disabilitas. Donasi yang terkumpul diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kelancaran studi dan prestasi akademik mereka. (nid)