Kanal24, Malang – Dengan pendekatan yang sederhana namun sarat makna, Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag. membuka wacana tentang bagaimana filsafat tidak hanya menjadi alat berpikir kritis, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Filsafat bukan untuk menjauhkan kita dari agama, justru untuk mendekatkan kita pada kebenaran yang hakiki,” tegas Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag., saat menyampaikan materi dalam Ngaji Filsafat bertajuk “Perkuat Silaturahmi, Sucikan Hati untuk Meraih Kemenangan Bersama” yang digelar Masjid Al-Hadiid Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB), Jumat (18/04/2025).
Menurut dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dikenal luas melalui dakwah filsafatnya di media sosial ini, pendekatan filsafat dalam Islam memberikan jalan untuk berpikir jernih, membedakan mana yang benar dan salah, serta menumbuhkan kesadaran hidup yang reflektif. Dalam suasana Syawal yang penuh keberkahan, ia mengajak jamaah untuk menjadikan filsafat sebagai sarana mendewasakan iman.
Baca juga:
Inilah Nomor Urut Bakal Calon Dekan FT UB

“Kalau kita tidak tahu apa yang salah, bagaimana kita bisa memperbaikinya? Filsafat membekali kita cara berpikir yang tajam namun tetap santun, agar kita bisa memahami hidup dengan lebih mendalam, tidak sekadar menjalaninya,” tutur Dr. Faiz.
Ia juga menyoroti makna memaafkan dalam konteks halalbihalal. Merujuk pada pemikiran Sayyidina Ali, Dr. Faiz menyampaikan bahwa memaafkan adalah tindakan mulia yang membutuhkan kelapangan jiwa.(din)
“Meminta maaf itu penting, tetapi memaafkan lebih berat karena seseorang harus mampu mengesampingkan luka demi keselamatan spiritual orang lain. Inilah esensi Syawal: membersihkan hati dan menyelamatkan sesama,” imbuhnya.
Ratusan jamaah memenuhi Masjid Al-Hadiid dalam kajian ini. Meski berlangsung di hari libur, antusiasme peserta sangat tinggi, menunjukkan daya tarik tersendiri dari pendekatan dakwah berbasis pemikiran dan refleksi. Acara ini pun menjadi ruang spiritual yang sarat makna dan penuh gagasan bernas.
Baca juga:
Prof. As’ad Munawir: Senat FT UB Jamin Pemilihan Dekan Berbasis Aspirasi Sivitas
Di akhir acara, Ketua Pelaksana, L. Tri Wijaya, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya kegiatan yang tak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memberi pencerahan intelektual bagi jamaah Masjid Al-Hadiid.
“Ini bagian dari syiar kami dalam semangat Syawal, dan kehadiran Dr. Faiz kami harapkan bisa memberikan nuansa baru. Alhamdulillah, jamaah sangat antusias. Semoga ke depan akan lebih banyak kajian seperti ini, menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif lainnya,” ujarnya.
Kajian ini diharapkan dapat meningkatkam ukhuwah dan kecerdasan umat terus tumbuh melalui ruang-ruang kajian yang menyentuh hati dan pikiran. (nid/hil)