Kanal24, Malang – Penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia.Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA), atau gagal ginjal akut ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia. Meski Gagal ginjal akut pada anak sebenarnya bukan penyakit baru, namun sejak Agustus 2022 terjadi peningkatan kasus gagal ginjal.Pada bulan Oktober 2022 sebanyak 255 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.
Sebagian besar pasien pada saat itu mengeluhkan batuk pilek, tetapi tidak terjadi dehidrasi berat. Namun, dalam laporan disebutkan bahwa pasien mengonsumsi obat demam dan batuk pilek sebelum datang ke fasilitas kesehatan. Saat dirujuk kondisi anak sudah mengalami kesulitan mengeluarkan air kencing.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo menyampaikan bahwa di Kabupaten Malang belum ada laporan kasus anak-anak yang terpapar gagal ginjal akut.
“Hingga saat ini di Kabupaten Malang masih nihil ya,” ungkapnya saat dihubungi Kanal24 (24/10/2022)
Kementerian kesehatan merilis bahwa hasil penelitian terhadap pasien gagal ginjal akut terbukti disebabkan oleh senyawa etilen glikol yang terdapat pada obat demam, batuk dan pilek yang dikonsumsi pasien.
Menanggapi hal tersebut, drg. Wiyanto Wijoyo menghimbau masyarakat dan para orangtua untuk waspada saat memberikan obat, terutama obat dalam bentuk sirup kepada anak. Ia menjelaskan bahwa beberapa jenis obat-obatan sirup mengandung etilon glikol melebihi ambang batas yang sudah dirilis Badan Obat dan Makanan.
Ia bersama tim di Dinas Kesehatan Kabupaten Malang telah melakukan upaya antisipasi dengan mendatangi beberapa apotek di wilayah Kabupaten Malang untuk melakukan pembinaan.
“Hari ini kita sudah mensupervisi beberapa apotek. Sudah ada surat edaran, menghimbau untuk tidak menjual obat-obatan cair yang direkom BPOM kepada apotek dan klinik,” pungkasnya. (din)