KANAL24, Malang – Ditengah isu mobil listrik yang terus bergema, kabar gembira muncul dari FT UB. Universitas Brawijaya berhasil menyabet juara umum 3 pada Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) 2019. KMLI 2019 digelar di Bandung. Kompetisi tahunan ini diselenggarakan oleh Kemenristekdikti yang bekerja sama dengan tuan rumah tahun ini, yakni Politeknik Negeri Bandung. Perwakilan UB yang mengikuti kompetisi tersebut adalah TGK Brawijaya yang berada dibawah naungan Himpunan Mahasiswa Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Kategori yang diikuti oleh TGK Brawijaya adalah Uji percepatan, Uji pengereman, Uji daya tanjak, Uji slalom, dan Uji parker. Ke lima kategori tersebut merupakan semua kategori yang dilombakan pada ajang KMLI 2019 itu.
TGK Brawijaya berhasil meraih juara 1 kategori parkir, juara 3 kategori percepatan, dan juara 3 kategori slalom. Tim ini terdiri dari 17 mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik Elektro yang terbagi kedalam 2 tim yakni tim teknis dan tim non teknis. Tim ini dibawah bimbingan Ir. Ari Wahjudi, M.T. Sebelumnya, TGK Brawijaya sudah pernah mengikuti kompetisi yang sama yakni di KMLI 2018.
Dari UB, mobil yang diikutkan pada ajang ini adalah mobil Nogo Naresworo Mk.2 yang merupakan mobil generasi ke 2 setelah mobil nogo naresworo Mk.1. Rizqi Adi Prasetyo manager tim non teknis menjelaskan kepada Kanal24.co.id nama Nogo Naresworo diambil dari Kerajaan Majapahit yang berbentuk Tombak Pataka Nagari sebagai perwujudan dari Naga Kembar penjaga Tirta Amertha, terbuat dari bahan tembaga. Tombak Pataka ini pertama kali di pasang bendera Kerajaan Wilwatikta (Majapahit) ketika di proklamirkan di hutan Tarikh. Bendera tersebut bernama Gula – Kelapa (Merah – Putih), yang sekarang diwarisi menjadi Bendera Merah Putih.
Untuk persiapan menuju kompetisi ini, Rizqi mengungkapkan bahwa persiapan telah dilakukan dari bulan November tahun lalu. Sedangkan, pembuatan mobilnya dari tanggal 25/8/2019.
“Spesifikasi mobil ini menggunakan Li-fePo4 battery, 5 point seatbelt, 2 piston brake caliper, Quick realise steering wheel, 2 x 1000W BLDC Electric Motor, Kelly Controller KBL, Aerodinamic Body, Front independent suspension, dan Rear link suspension,” terang Rizqi.
Lanjutnya, keunggulan mobil ini adalah Li-fePo4 battery yang mampu melepas arus sebanyak 5x dari arus continuous dan memiliki lifecycle yang lebih panjang daripada baterai li-ion. Dengan 5 point seatbelt mobil menjadi lebih safety. Adanya 2 piston brake caliper, mobil mampu mencengkram piringan cakram lebih baik pada saat pengereman. Quick release steering wheel mempermudah driver untuk keluar dari mobil pada saat terjadi insiden. 2 x 1000W BLDC Hub Electric Motor memiliki efisiensi yang baik serta torsi yang besar. Kelly Controller KBL memiliki fitur boost untuk menarik arus yang besar dalam waktu singkat. Memiliki Aerodinamic Body mobil ini dapat memperkecil hambatan udara sehingga laju mobil tidak terhambat. Front independent suspension digunakan, agar masing masing ban bisa bergerak bebas sehingga dapat beradaptasi dengan mudah pada jalan yang tidak rata sekalipun. Kemudian, Rear link suspension menjadikan mobil memiliki banyak variable yang dapat diatur, lebih ringan dan lebih stabil.
“Dari hasil yang di dapat, kami sudah merasa cukup. Tapi kami terus mengejar juara umum 1 di KMLI tahun depan. Lalu, pada bulan April 2020 nanti kami juga masih ingin meningkatkan kualitas tim dengan mengikuti ajang FRC IIMS 2020. Harapannya, kami dapat mengikuti Formula Society of Aotomotive Engineers di Jepang yang kemungkinan digelar di bulan Agustus 2020,” pungkas mahasiswa semester 7 tersebut. (meg)