KANAL24, Malang – Bila diperhatikan, ada kesan bahwa alur livery pada helikopter kepresidenan RI mengikuti gaya livery pada pesawat sayap tetap VVIP. Ambil contoh livery putih abu-abu pada NAS-332 Super Puma di Skadron Udara 45, mirip dengan garis livery pesawat-pesawat TNI AU di Skadron Udara 17 VVIP. Begitu juga saat hadir pesawat kepresidenan Boeing 737-800 di era Presiden SBY, sebagian NAS-332 Super Puma nampak menggunakan alur liver yang serupa, putih dengan kombinasi biru muda. Dan, masuk di era Pemerintahan Kedua Presiden Jokowi, nampak ada sentuhan baru dalam livery helikopter kepresidenan.
Mengutip dari akun Facebook Skadron Udara Empatlima (5/3/2020), diperlitkan beberapa foto NAS-332 Super Puma L1/L2 Super Puma dengan nomer registrasi H-3204 dengan liver baru. Helikopter dengan livery merah putih tersebut kini telah siap operasional, setelah sebelumnya dilakukan jadwal perawatan rutin dan pengecetan di oleh PT Dirgantara Indonesia.
Meski sejauh ini belum terlihat perubahan livery pada pesawat kepresidenan Boeing 737-800, namun bila mengintip dari beredarnya foto Boeing 777-300 ER (Extended Range) Garuda Indonesia (PK-GIG) yang disewa Sekretariat Negara untuk lawatan jarak jauh Presiden Jokowi ke Las Vegas, Amerika Serikat, maka ada nuansa kemiripan dari pola livery yang juga mengedepankan tema merah putih.
Dari laman Indomiliter disebutkan NAS 332 Super Puma berbobot 4.627 kg dalam keadaan kosong, bobot lepas landas maksimum mencapai 8.600 kg. Dengan kru maksimal 2 orang, Super Puma bisa membawa sampai 18–24 orang penumpang tergantung pengaturan ruang kabin. Kecepatan maksimum helikopter adalah 278 KM per jam, ketinggian terbang sampai 7.200 meter dan mesin yang digunakan 2× Turboméca Makila 1A1 motor turbin, 1.357 kW.
Super Puma Kepresidenan Indonesia juga sudah dipasangi TCAS (Traffic/Collision Avoidance System) guna menjamin tingkat keselamatan RI-1. Perangkat lain yang dicangkok adalah peralatan peringatan tabrakan TCAD (Traffic/Collision Alerting Device) guna meningkatkan keselamatan penerbangan.
Ada dua varian Super Puma Kepresidenan yang dioperasikan Skadron Udara 45, yakni NAS 332 L1 Super Puma dan NAS 332 L2 Super Puma. Varian L1 dibangun dari versi sipil dengan long fuselage dan dilengkapi airline interior.
Sedangkan varian L2 juga dibangun dari versi sipil, ditambahi spheriflex rotor head dan EFIS (Electronic Flight Instrument System). Sebagai helikopter kepresidenan, Super Puma dibuat dengan konfigurasi khusus, selain sentuhan pada interior, helikopter juga dilengkapi pintu tangga lipat, seperti pada pesawat jet eksekutif.. (sdk)