Kanal24 – Hasil riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB-UI) atas Gerakan Bijak Berplastik Danone- AQUA sejak 2018 mengungkap bahwa gerakan pengolahan sampah tersebut dinilai berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Peneliti Ekonomi Lingkungan LPEM-UI Bisuk Abraham Sisungkunon menjelaskan, dampak tersebut terbagi menjadi tiga kategori, yaitu dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial.
“Ini dijalankan melalui pendekatan survei dengan total 200 responden dan cakupan wilayah di DKI Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bali,” kata Bisuk (12/10/2022).
Hasil riset LPEM FEB-UI menunjukkan bahwa gerakan ini dinilai mampu meningkatkan jumlah sampah daur ulang hingga 17%, mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA sebesar 14% sekaligus mengurangi jumlah sampah yang mencemari ekosistem laut
Tidak hanya itu, gerakan Bijak Berplastik Danone- AQUA ini juga dinilai berkontribusi atas turunnya jumlah sampah yang dibakar sehingga mampu menghindari emisi sampai dengan 36.369-ton CO2e dan pemanfaatan rPET (recycled polyethylene terephthalate) pada proses pengolahannya juga dinilai menurunkan emisi sebesar 122.268,7-ton CO2e.
Studi LPEM FEB-UI menunjukkan terdapat dampak ekonomi dari Gerakan Bijak Berplastik selama kurun waktu 2018-2021 meliputi nilai ekonomi akumulatif yang diperkirakan mencapai Rp1,22 triliun, terbentuknya kesempatan kerja bagi 40,1 ribu tenaga kerja Indonesia, juga kontribusi sebesar Rp460 miliar terhadap PDB khusus untuk kemasan galon guna ulang. Hal tersebut meliputi penciptaan lapangan kerja langsung (13.316) maupun tidak langsung (3.416) yang juga didorong oleh program AQUA Home Service (AHS).
Survei LPEM FEB-UI juga mengungkapkan dampak sosial yang lahir melalui gerakan pengelolaan sampah tersebut adalah tercapainya pemahaman masyarakat antara lain, bahaya sampah plastik, konsep 3R, pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan sampah plastic, serta peningkatan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, mengatakan pihaknya bersyukur karena langkah ini dapat menginspirasi dan memberikan pengaruh positif kepada masyarakat dan memberikan kontribusi yang baik dalam melestarikan bumi.
“Kami juga terus berkomitmen untuk secara aktif mengajak lebih banyak lagi masyarakat sehingga tercipta ownership atau rasa memiliki yang tinggi dari pelaksanaan gerakan ini,” katanya.
Selain Danone-AQUA dengan gerakan Bijak Berplastik, Buangdisini.id juga memiliki kepedulian yang sama terhadap isu-isu lingkungan, tidak terkecuali pengelolaan sampah.
Comdev Buangdisini.id Daniel Cahyo mengungkapkan bahwa Buangdisini.id merupakan start-up yang bergerak, memberi wadah dan ruang masyarakat dalam pengelolaan sampah mulai dari mengumpulkan, memilah, hingga mengolahnya kembali menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.
“Kita pengen banget buat ngasih tau ke masyarakat kalau misal sampah itu punya value yang lebih,” ujar Daniel kegiatan launching aplikasi Buangdisini.id di UB Radio (25/8/2022).
Startup yang mempunyai slogan Masalah Menyelesaikan Masalah (MMM) itu memiliki tiga metode donasi yakni collect untuk mengumpulkan sampah, convert mengubah sampah menjadi uang, dan charity mendonasikan uang kepada masyarakat yang membutuhkan.
Menurut Daniel, Buangdisini.id sedang mencoba menjalin kemitraan dengan mall, rumah sakit, sekolah, dan hotel.
“Kita menawarkan untuk membuat satu tempat yang lebih sustainable lagi begitu, kayak untuk hotel dan cafe itu nantinya kita (buangdisini.id) akan ngasih semacam lisensi ketika mereka bekerja sama dengan kita. Kita akan mengolah limbahnya dan mereka akan mendapat stempel sebagai cafe atau hotel atau tempat yang lebih sustainable lagi,” jelas Daniel.
Data yang dihimpun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terungkap bahwa timbulan sampah Indonesia di tahun 2021 sebanyak 30,4 juta ton, dibandingkan pada tahun 2020 yang mencapai 32,2 juta ton.
Berdasarkan wilayahnya, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan sampah terbesar di Indonesia pada 2021, yakni 3,65 juta ton. Posisinya disusul oleh Jawa Timur dengan sampah sebanyak 2,64 juta ton. DKI Jakarta berada di posisi ketiga lantaran menyumbang 2,59 juta ton sampah. Kemudian, sampah yang dihasilkan di Jawa Barat sebanyak 2,11 juta ton.