Tulisan ini saya dedikasikan khusus teruntuk sahabat saya beserta keluarga kecilnya tercinta. Saya secara pribadi sangat memahami kiprah dan perjuangan sahabat tersebut.
Makna sebuah pekerjaan bagi tiap orang tentulah berbeda-beda. Seturut kemampuan diri orang tersebut dalam memahaminya.
Pemahaman terhadap makna sebuah pekerjaan dapat dimiliki oleh setiap orang, ditunjang dengan kesadaran yang muncul dalam diri orang tersebut. Dan hal ini bisa menghasilkan kuantitas dan kualitas sebuah pekerjaan yang berbeda.
Menjadi Pegawai Negeri Sipil kalau sekarang disebut dengan ASN Aparatur Sipil Negara. Bisa jadi adalah pekerjaan yang di idamkan bagi kebanyakan orang, tidak terkecuali bagi sahabat lama saya dahulu. Namun sejujurnya passion sahabat saya tersebut ingin bekerja menjadi seorang pengusaha.
Ia adalah lulusan SI fakultas MIPA UB, dan S2 MM UGM. Awalnya bekerja bersama dengan saya di perusahaan yang sama di Pulau Sambu Guntung Kepulauan Riau. Setelah dari situ diterima di dinas perikanan dan kelautan pusat. Karirnya cukup gemilang, prestasi hebat tidak jarang ditorehkan oleh sahabat saya tersebut untuk institusi tercintanya.
Namun keinginan yang besar di dalam pikiran juga jiwanya, untuk bisa membuat lapangan pekerjaan bagi umat manusia, selalu terpikir terus dalam benaknya dan sahabat saya mengalami dilema. Tetap jadi PNS tidak mungkin untuk berbuat berkiprah lebih besar, pikirnya.
Tak ayal dengan keberanian yang didorong keinginannya yang luhur yang sudah membuncah di ubun-ubun kepalanya. Ia pun berkata lirih kepada istrinya pada suatu malam, seorang istri cantik nan sholihah yang telah memberikan dirinya tiga anak, “Bu, aku mau resign dari PNS, dan ingin membangun lapak usaha menjadi pengusaha, yang telah ku idamkan sejak lama.”
Istrinya yang cantik dan sholihah. Hanya bisa diam mendengar suaminya minta ijin hal yang demikian. Namun di dalam hatinya yang terdalam, ia percaya bahwa suaminya mampu mewujudkan mimpi besarnya. Sehingga pada suatu malam, 5 tahun yang lampau tahun 2015, tepatnya di hari kamis malam, usai keduanya sholat isyak berjamaah di rumahnya. Istrinya pun berkata lirih kepada temanku tersebut, “Pak, ibu mengijinkan kalau bapak ingin resign dari PNS, dan mulai membuka lapak, untuk mewujudkan mimpi bapak, menjadi orang yang lebih bermanfaat untuk orang banyak.”
Suaminya seketika terharu mendengar perkataan itu, istrinya ternyata gila juga hehehe, pikir sahabat saya tersebut. Detak jantung sahabat saya semakin berdegup kencang, ia semakin yakin mimpinya akan terwujud. Ridho Istri tercintanya telah ia dapatkan, pikirnya. Ia pun sujud syukur kepada TuhanNya.
Dengan langkah percaya diri, keesokan paginya ia pun berangkat ke kantor dengan niatan untuk memajukan diri, tidak lagi menjadi seorang PNS.
Di kantor ia menemui pimpinan di ruangannya. Ia berbincang santai soal perihal maksud dirinya, ia sampaikan semua kepada pimpinannya. Tak lupa ia juga membawa surat permohonan memajukan diri yang telah ia buat jauh-jauh hari, tersimpan rapi di dalam laci kantor, tempatnya bekerja.
Pimpinan dan semua koleganya. Tidak habis pikir tentang sikap temanku tersebut. Semua menganggapnya gila. Aku dengar ceritanya pun ikut jadi tertawa. Karena kita berdua memang sama-sama orang gila kalau soal sebuah visi hidup. Saya sangat paham watak dan karakter sahabat saya tersebut.
Saya hanya berkata singkat, “Go a head, brother, selamat, kini dirimu telah jadi orang merdeka.” Tunjukkan kepada dunia, bahwa pilihanmu tidak salah, saat itu!
Lama tidak bersapa kabar dengannya. Hanya memantau kiprahnya via media sosialnya. Sepertinya mimpi kecilnya telah dikabulkan oleh Tuhan. Lapak-lapak usahanya satu demi satu mulai bisa ia panen, dan sedikit banyaknya orang-orang telah mendapatkan pekerjan dan manfaat dari kiprahnya sahabat saya itu.
Istri dan anak-anaknya mulai tersenyum ceria tiap harinya sekarang. Melihat aksi bapaknya yang super gila hehehe. Tidak itu saja keluarga besarnya sudah mulai bisa menerima, dan mendapat kucuran materi tak terkira. Di mana awalnya dahulu pernah menganggap sahabat saya itu gila. Kini orang gila itu telah membawa berkat bagi keluarga besarnya, dan juga orang-orang di sekitarnya.
Selamat sahabat, teruslah menjadi orang gila yang selalu disayang Tuhan. Dan selalulah menjadi duta kebaikan bagiNya di bumi pertiwi Indonesia, melalui aksi nyata berbagai macam lapak usaha yang telah engkau dirikan. Kiranya Allah swt, Zat Yang Maha Kaya semoga selalu meridhoi jalanmu dan menyayangi keluarga kecilmu, amin yra.
Penulis : Agus Andi Subroto, Kandidat Doktor FEB UB dan Praktisi Manajemen Embongan