KANAL24, Malang – Terapi atau pengobatan untuk menghilangkan rasa nyeri, sekalipun untuk rasa nyeri itu sendiri ada tiga golongan yang perlu disembuhkan. Salah satunya dengan tidak selalu menggunakan farmakologi atau obat-obatan. Terapi yang diberikanpun juga terdapat beberapa metode yang manusiawi yang justru hal itu menjadi salah satu ciri khas ilmu kedokteran. dr. Ristiawan Muji Laksono, SpAn Tim Ahli Pain Center pada acara Idjen Talk yang mengambil tajuk “Malang Raya Bebas Nyeri”, Rabu (6/10/2021) mengatakan Pain Center melayani terapi nyeri, baik itu akut, kronik maupun nyeri kanker.
“Biasanya dibagi dalam tiga kelompok, nyeri akut, nyeri yang baru terjadi beberapa minggu, sampai nyeri yang terjadi selama 3 minggu atau nyeri kronik yang sudah berlangsung lebih dari 3 hingga 6 bulan. Juga nyeri yang menyertai pasien yang terdiagnosa keganasan atau kanker,” katanya.
Lantaran orang sakit pasti kualitasnya menurun karena berbaring, atau duduk saja tidak bisa beraktivitas secara normal. Agar kualitas hidupnya meningkat, dibantu dengan teknik farmakologi. Namun, yang paling utama dipakai adalah aspek non farmakologi. Baik yang bersifat edukasi, relaksasi sampai pada terapi intervensi. Ada terapi syaraf di tempat-tempat sumber nyerinya dan ini bisa dilakukan treatment yang dikolaborasikan dengan terapi farmakologi agar pengobatannya lebih optimal, jadi tidak hanya tergantung pada obat saja.
“Selain itu, juga dengan supporting mental, sosial bahkan spiritual, karena orang-orang yang sakit itu akan terganggu aspek spiritualnya,” tandasnya. (Meg)