Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Pandemi Covid19, Momentum Untuk Diversifikasi Pangan

Adam Kukuh Kurniawan by Adam Kukuh Kurniawan
August 4, 2023
in Pendidikan
0
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

KANAL24, Malang – Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini merupakan momentum untuk menggalakkan program diversifikasi pangan. Demikian pernyataan dari Prof. Dr. Ir. Tri Dewanti Widyaningsih, M.Kes, Guru Besar Teknologi Hasil Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) kepada kanal24.co.id, kamis (14/5/2020).

“Ini waktunya untuk diversifikasi pangan, walaupun diversifikasi ini sudah ada sejak zaman orba, akan tetapi pelaksanaannya naik turun belum intensif. Kadang masyarakat belum bisa melepaskan kebiasaan  harus mengkonsumsi nasi, kalau belum makan nasi dianggap belum makan. Konsep seperti itu  yang sekarang harus diubah, memang tidak mudah, oleh karena itu butuh dukungan langsung berupa kebijakan dari Pemerintah,” ungkapnya.

Kalau kebiasaan diatas tidak diubah, akhirnya masyarakat terlalu bergantung pada satu komoditas pangan yaitu beras, padahal Indonesia ini punya budaya polowijen. Budaya yang dibawa nenek moyang berupa sumber karbohidrat selain padi atau beras, tetapi ada umbi-umbian, sagu, jagung, sukun, dan sumber karbohidrat lain yang di Indonesia ini banyak sekali tetapi mungkin masyarakat belum memanfaatkan dengan maksimal. 

Sehingga ini waktunya pemanfaatan itu, dapat tetap mengkonsumsi nasi tapi diselang-seling, misalnya sarapan dengan makan umbi, kemudian makan siang dengan nasi, dan malam hari bisa mengkonsumsi sagu. Sehingga, ketergantungan pada satu komoditas bahan pangan itu tidak besar. 

Disinilah peluang untuk mengolah bahan makanan tadi menjadi produk lain yang lebih diminati dan bisa menjadi variasi pilihan makanan. Misal, ada beberapa orang yang tidak suka makan umbi-umbian, sehingga bisa diolah menjadi beras analog atau ada juga tiwul instan. Jagung bisa diolah menjadi sereal yang praktis tinggal dimasak sebentar kemudian siap disajikan dan itu merupakan sumber karbohidrat pengganti nasi, ada juga kacang-kacangan. Terdapat pula inovasi lain, dengan mengolah umbi-umbian / jagung / ketela menjadi pasta atau mie untuk variasi. Hal ini bisa memunculkan peluang usaha baru di masyarakat.

Gerakan mencintai dan memproduksi produk lokal harus ditingkatkan, mungkin tiap daerah tidak Sama komoditas pangannya. Misal, Madura yang terkenal dengan jagung, bisa diolah menjadi jagung instan, beras jagung atau ampok dapat diolah menjadi produk yang praktis dan menarik minat konsumen di pasaran. 

“Kemudian empon-empon yang kaya sekali untuk meningkatkan daya tahan tubuh bisa diolah menjadi minuman, suplemen, atau herbal yang siap seduh, atau jamu yang siap konsumsi. Banyak penelitian seperti ini di FTP UB yang mungkin bisa diaplikasikan ke masyarakat,” kata Dewanti.

Kalau untuk sekarang, mungkin stok logistik masih ada. Tapi kedepan, memang agak mengkhawatirkan apalagi kalau terlalu bergantung pada impor. 

“Menurut saya harus ada gerakan di masyarakat untuk dihimbau kembali ke alam. Artinya, kita berdayakan lahan yang ada untuk menghasilkan bahan pangan. Misal, pemanfaatan pekarangan rumah dengan sistim bertanam yang intensif,” lanjutnya.

Diperlukan sinergi antara Pemerintah dan Perguruan Tinggi, supaya masyarakat bisa memproduksi bahan pangan sendiri dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.

Bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan lahan terbatas, bisa menggunakan sistem tanam vertikal, hidroponik, atau polibag. Masyarakat bisa menanam aneka tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, empon-empon yang setidaknya bisa memenuhi kebutuhan pangan mereka terlebih dahulu, apabila ada kelebihan produksi bisa dijual ataupun diolah. Pemerintah dapat membantu secara langsung kepada masyarakat dengan pemberian bibit atau sarana lain.(meg)

Post Views: 154
Previous Post

CORONA YANG MENGGENAPI RAMADHAN KITA

Next Post

Selama Sepekan, Nilai Transaksi Harian BEI Naik Jadi Rp6,4 Triliun

Adam Kukuh Kurniawan

Adam Kukuh Kurniawan

Next Post

Selama Sepekan, Nilai Transaksi Harian BEI Naik Jadi Rp6,4 Triliun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
DreadOut 3 Siap Rilis, Ini Spesifikasinya!

DreadOut 3 Siap Rilis, Ini Spesifikasinya!

June 15, 2025
Pengunjung Kagumi Coklat Swan Racikan Chef Sakti

Pengunjung Kagumi Coklat Swan Racikan Chef Sakti

June 15, 2025
Cinta Yang Mendamba

Cinta Yang Mendamba

June 15, 2025
Lulus Sarjana Usia 20 Hingga Magister 340 Hari Warnai Wisuda UB Periode -12

Lulus Sarjana Usia 20 Hingga Magister 340 Hari Warnai Wisuda UB Periode -12

June 15, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023