KANAL24, Jakarta – Wabah virus korona benar-benar menghancurkan sektor transportasi nasional, khususnya angkutan penumpang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang untuk transportasi pesawat, kereta api dan kapal laut anjlok pada Maret 2020.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan angkutan penumpang pesawat rute domestik pada Maret 2020 anjlok 20,84 persen dari 5,79 juta orang menjadi 4,58 juta orang. Dibandingkan periode yang sama 2019, terjadi penurunan 24,09 persen dari sebelumnya 6,03 juta orang.
Sementara untuk rute internasional terjadi penurunan 50,44 persen dari 1,13 juta orang menjadi 560 ribu orang. Dibandingkan periode Maret 2019, terjadi penurunan sebanyak 63,84 persen dari sebelumnya 1,55 juta orang.
Suhariyanto menambahkan untuk angkutan kereta api, juga mengalami nasib serupa. Pada periode tersebut terjadi penurunan jumlah penumpang secara bulanan sebesar 27,45 persen dari 32,29 juta orang menjadi 23,43 juta orang. Kemudian, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan 34,48 persen dari sebelumnya 35,75 juta orang. Meski angkutan kereta penumpang turun, namun angkutan logistik tumbuh positif.
“Komitmen pemerintah bahwa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak boleh mengganggu logistik, angkutan barang lewat kereta tumbuh 15,75 persen (dari 3,95 juta ton menjadi 4,55 juta ton secara bulanan) agar distribusi lancar dari satu daerah ke daerah lainnya,” kata Suhariyanto, dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Selanjutnya untuk angkutan penumpang dengan kapal laut pada periode tersebut juga anjlok 3,78 persen dari 1,99 juta menjadi 1,92 juta orang. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang kapal naik 11,85 persen dari 1,71 juta orang menjadi 1,92 juta orang.
“Untuk angkutan kapal juga mengalami hal yang sama, tetapi jumlah penurunannya tidak setajam angkutan pesawat dan kereta api,” kata Suhariyanto. (sdk)