Kanal24, Malang – Kota Malang, yang dikenal sebagai kota padat penduduk dan ramai dengan mahasiswa, kembali menjadi perhatian saat memasuki bulan suci Ramadhan 1445H. Salah satu daya tarik utama kota ini adalah Pasar Takjil yang diadakan di berbagai titik strategis Kota Malang.
Salah satu lokasi Pasar Takjil yang diminati adalah Jalan Terusan Surabaya, yang berada di pintu belakang Universitas Negeri Malang. Pada pukul 15.00 WIB, para pedagang sudah memadati bahu jalan, menawarkan beragam takjil yang menggugah selera.
Takjil yang dijual di Pasar Takjil Kota Malang sangat beragam, mulai dari olahan tradisional hingga mancanegara, dan dari makanan ringan hingga berat. Mulai dari Cenil, Lupis, Onde-onde, Es Dawet, hingga Gorengan, semuanya tersedia di sepanjang jalan. Selain itu, ada pula jajanan modern seperti Cireng, Cimol, Pentol, Batagor, Dimsum, Mochi, Daifuku, Es Teler, Es Buah, dan banyak lagi.
Meskipun Pasar Takjil menjadi tempat berburu makanan saat menjelang buka puasa, namun juga menimbulkan masalah kemacetan bagi pengguna jalan. Terkadang, meskipun Jalan Terusan Surabaya cukup lebar, masih ada masyarakat yang berjalan seenaknya, menyebabkan kemacetan.
Beberapa pengguna jalan juga mengeluhkan kemacetan yang disebabkan oleh warga yang mencari takjil. “Ya memang ramai kalo sore hari saat Ramadhan seperti ini. Pedagang memiliki tempat khusus buat jualan, tapi ya memang pembeli yang berjalan seenaknya itu sedikit mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang melintas, jadi bikin macet,” ujar salah seorang warga.
Namun, antusiasme masyarakat Kota Malang tetap tinggi saat berburu takjil, meskipun cuaca sedang mendung atau gerimis. Bahkan, saat cuaca pertama kali gerimis pada hari pertama Ramadhan, masyarakat masih membanjiri Pasar Takjil di Jalan Terusan Surabaya.
Meskipun cuaca sering hujan di sore hari dan angin kencang, para pedagang tetap bersemangat menjajakan barang dagangannya. “Meskipun hujan, kami tetap berjualan di sini. Pedagang membawa payung atau tenda besar agar tidak kena air hujan. Dan sejak kemarin, anginnya sangat kencang, sehingga banyak barang dagangan yang terbawa angin,” ungkap salah seorang pedagang.(Erf)