Kanal24, Malang – Dunia sepak bola kembali berduka. Kerusuhan yang terjadi sesaat setelah pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur merenggut ratusan korban jiwa (1/10/2022). Kerusuhan tersebut disinyalir menjadi tragedi terparah kedua sepanjang sejarah sepak bola dunia setelah tragedi yang terjadi di Stadion Nasional Lima, Peru pada 24 Mei 1964 yang merenggut 354 korban jiwa.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) dan Gubernur Jawa Timur untuk mengawasi pelayanan medis bagi para korban sehingga mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik.
Selain itu, Presiden juga memerintah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri), dan juga Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan dan prosedur penyelenggaraan pertandingan sepak bola.
Kepada Kapolri, Presiden Jokowi secara khusus memerintahkan untuk melakukan investigasi dan mengusut secara tuntas tragedi ini. PSSI juga diperintahkan untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1 hingga evaluasi dan perbaikan prosedur keamaan dilakukan.
“Saya menyesalkan terjadinya traged ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan lagi ada tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” tegasnya.
Menpora Zainudin Amali, Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo, Ketua PSSI Mochamad Iriawan, dan juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa segera bertolak ke Malang untuk melakukan koordinasi penanganan pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan sekaligus menjenguk korban dan keluarga supporter tim yang berjuluk Singo Edan tersebut di Rumah Sakit setempat (2/10/2022).