Kanal24, Malang – Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Orientasi Pendidikan (ORDIK) Tahun Akademik 2025/2026 pada Selasa (19/08/2025) di Gedung Pascasarjana UB. Acara ini diikuti oleh 348 mahasiswa baru yang terbagi dalam tujuh program studi, baik magister maupun doktor. Jumlah ini tercatat sebagai penerimaan mahasiswa baru terbanyak di antara program studi pascasarjana di UB.
Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.Si., M.A., menegaskan bahwa Pascasarjana UB memiliki keunikan dibanding fakultas lain karena menaungi program-program yang bersifat multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.
Baca juga:
2.255 Mahasiswa Baru Pascasarjana UB Ikuti Ordik 2025

Multidisiplin Jadi Kekuatan Pascasarjana UB
Prof. Khusaini menekankan bahwa berbagai persoalan bangsa tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu disiplin ilmu. Oleh karena itu, Pascasarjana UB menghadirkan beragam program studi yang menyatukan banyak perspektif, seperti Ilmu Lingkungan, Kajian Wanita, Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, serta Ilmu Ketahanan Nasional.
“Sekarang tidak cukup hanya mengandalkan konsep klasik dalam ketahanan. Ketahanan nasional juga mencakup aspek sosial, pangan, teknologi informasi, hingga cyber security. Begitu pula dalam pembangunan, kita harus memperhatikan lingkungan agar pertumbuhan ekonomi tidak merusak sumber daya alam untuk generasi mendatang,” jelasnya.
Dorong Digital Leadership dan Pengambilan Keputusan Cepat
Salah satu program unggulan Pascasarjana UB adalah Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan. Program ini diarahkan untuk mencetak pemimpin dengan kompetensi digital leadership, yakni kepemimpinan berbasis data dan teknologi informasi.
“Model kepemimpinan lama sudah tidak relevan lagi. Saat ini, yang dibutuhkan adalah digital leadership yang mampu mengambil keputusan cepat, tepat, dan berbasis data. Itu yang ditawarkan di program studi kami,” tegas Prof. Khusaini.
Sistem Akademik Berbasis Tahapan dan Pendekatan Kekeluargaan
Untuk menjamin kelancaran studi, Pascasarjana UB menerapkan sistem akademik berbasis tahapan yang jelas, mulai dari pengambilan mata kuliah, penyusunan proposal, penelitian, hingga ujian disertasi. Sistem ini didukung dengan komunikasi intensif antara mahasiswa, dosen, dan pengelola melalui pendekatan kekeluargaan.
“Mahasiswa kami sebagian besar sudah bekerja, bahkan ada dari kalangan militer, kejaksaan, hingga direksi BUMN. Maka pendekatannya berbeda, lebih fleksibel, tapi tetap terarah. Kami ingin memastikan mereka lulus tepat waktu,” tambahnya.
Empat Sesi Utama di ORDIK 2025
Ketua Pelaksana ORDIK, Dr. Bunga Hidayati, S.E., M.E., Ph.D., menyampaikan bahwa rangkaian orientasi tahun ini dibagi dalam empat sesi utama.
- Kurikulum Akademik – penjelasan struktur pembelajaran S2 dan S3.
- Literasi Jurnal – pengenalan ciri-ciri jurnal predator agar mahasiswa tidak terjebak dalam publikasi bermasalah.
- Strategi Publikasi Ilmiah – tips menulis artikel berkualitas untuk mendukung kelulusan tepat waktu.
- Sistem Keuangan Pascasarjana – informasi teknis mengenai pembayaran, registrasi, serta solusi jika ada kendala finansial.
“Ordik ini penting agar mahasiswa memahami sejak awal bagaimana tahapan studi yang harus dilalui. Harapannya, semua bisa menyesuaikan diri dan menyelesaikan studi sesuai target waktu,” ungkapnya.
Baca juga:
Rektor UB: Kemerdekaan adalah Kebebasan Berpikir dan Berinovasi
Harapan: Lahirkan Alumni Multidisiplin Berdaya Saing
Dengan jumlah mahasiswa baru yang terus meningkat, Pascasarjana UB optimistis dapat mencetak lulusan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan bangsa. Kolaborasi dengan berbagai institusi, termasuk Universitas Pertahanan (Unhan) dalam bidang ketahanan, menjadi bukti komitmen UB dalam menghadirkan pendidikan multidisiplin yang aplikatif.
“Target kami bukan sekadar jumlah mahasiswa, melainkan lulusan yang mampu menyelesaikan studi tepat waktu, memiliki kompetensi multidisiplin, dan siap menjawab tantangan global,” tutup Prof. Khusaini. (nid/dpa)