KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan periode 11-15 November 2019, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan hingga 23,65 persen menjadi Rp6,48 triliun.
“Data rata-rata nilai transaksi harian mengalami perubahan sebesar 23,65 persen menjadi Rp6,48 triliun dari Rp8,49 triliun pada pekan sebelumnya,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, di Jakarta, Minggu (17/11/2019).
Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) selama perdagangan pekan ini juga tercatat menurun 0,8 persen ke level 6.128 dari 6.177 di akhir minggu sebelumnya. “Nilai kapitalisasi pasar selama sepekan berubah 0,79 persen menjadi Rp7.048,58 triliun dari Rp7.105,02 triliun pada penutupan pekan sebelumnya,” ujar Aji.
Lebih lanjut dia menyebutkan, rata-rata frekuensi transaksi BEI mengalami penurunan 12,66 persen menjadi 484,57 ribu kali transaksi. “Rata-rata volume transaksi harian BEI mencatatkan perubahan 24,07 persen menjadi 9,62 miliar unit saham dari 12,67 miliar unit saham di pekan sebelumnya,” kata Aji.
Namun demikian, menurut Aji, sepanjang 2019 ini investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp44,45 triliun. “Investor asing pada perdagangan Jumat (15/11) mencatatkan beli bersih sebesar Rp64,85 miliar,” ucapnya.
Pada perdagangan pekan ini BEI kedatangan Perusahaan Tercatat ke-45 di 2019, yakni PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP). Pada transaksi perdana di BEI, Kamis (14/11), sahamĀ
ESIP yang hanya mengalami satu kali transaksi langsung menyentuh titik atas auto-rejection atau menguat 69,33 persen ke level Rp276 per lembar.
Saat penawaran umum perdana saham (IPO), saham ESIP dibanderol Rp163 per unit. Perseroan melepas saham ke publik sebanyak 190 jutaunit atau setara dengan 29,69 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh Perseroan.
Sebelumnya, pada pekan ini juga atau Senin, 11 November 2019, ada dua obligasi yang dicatatkan di BEI, yakni Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II-2019 senilai Rp150 miliar yang diterbitkan oleh PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dengan tingkat bunga 11,25 persen. Sedangkan, PT Bussan Auto Finance mencatatkan Obligasi III-2019 senilai Rp1,5 triliun.
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI untuk sepanjang 2019 adalah 88 emisi dari 47 Perusahaan Tercatat senilai Rp107,54 triliun. Maka, saat ini total emisi obligasi dan sukuk di BEI berjumlah 418 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp449,18 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 118 Perusahaan Tercatat.
Aji menyatakan, sejauh ini Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 102 seri dengan nilai nominal Rp2.736,39 triliun dan USD400 juta, sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp8,67 triliun. (sdk)