KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada minggu pertama Oktober 2021 terjadi inflasi sebesar 0,05 persen ( month to month /mtm), masih terkendali dan jauh di bawah target.
Kepala Grup Departemen Komunikasi BI,Muhamad Nurmengatakan ,dengan angka perkiraan itu maka perkiraan inflasisecara tahun kalender sebesar 0,85 persen ( year to date/ ytd) dan secara tahunan sebesar 1,59 persen ( year on year /yoy).
Penyumbang utama inflasi Oktober 2021 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,05 persen (mtm). Kemudian minyak goreng, rokok kretek filter dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
“Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain tomat dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm), daging ayam ras, bayam, kangkung, sawi hijau dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm),” kata Muhammad Nur dalam keterangannya, Jumat (8/10/2021).
BI mencatat aliran modal asing pada periode itu sebesarRp9,96 triliun. Adapun dana yang masuk melaluipasar saham sebesar Rp8,69 triliun, dan yang masuk melalui pasar SBN sebesar Rp1,27 triliun. Untuk premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 83,92 bps per 7 Oktober 2021, dari 79,81 bps per 1 Oktober 2021.
“Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), non- residen menjual neto Rp5,78 triliun,” ujarnya.(sdk)