Kanal24, Malang – Rumah Produksi Mahakarya Pictures bekerja sama dengan sutradara Upie Guava membawa gebrakan baru di dunia perfilman Indonesia melalui film “Pelangi di Mars”, sebuah karya fiksi ilmiah yang memadukan cerita imajinatif dengan inovasi teknologi mutakhir. Mengambil latar di planet Mars pada tahun 2100, film ini menjanjikan pengalaman sinematik yang memukau.
Setelah sukses dengan film dokumenter “Kemarin” yang meraih nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik di FFI 2021, Upie Guava kembali hadir dengan proyek ambisiusnya. “Pelangi di Mars” menggunakan teknologi XR (Extended Reality) dan Unreal Engine untuk menciptakan visualisasi yang mendalam dan nyata.
Teknologi XR dan Unreal Engine
Teknologi XR memungkinkan kombinasi interaksi grafis komputer dengan realitas dan lingkungan virtual, menciptakan dunia yang terasa hidup dan autentik. Sementara itu, Unreal Engine, mesin permainan grafis komputer 3D, memberikan kebebasan kepada pengembang untuk menciptakan dunia yang melampaui batas imajinasi.
“Film ini sudah kami persiapkan sejak tahun 2020. Mulai dari cerita, universe, hingga teknologi yang digunakan, semua dirancang untuk memberikan pengalaman tak terlupakan bagi keluarga Indonesia,” ujar Dendi Reynando, perwakilan dari Mahakarya Pictures, pada Jumat (27/12/2024).
Teaser yang Menarik Perhatian
Teaser perdana “Pelangi di Mars” telah dirilis, memperlihatkan gambaran futuristik yang mengundang rasa penasaran. Dalam cuplikan tersebut, penonton diajak melintasi galaksi, menyaksikan pemandangan Mars yang menakjubkan dengan elemen-elemen seperti robot, manusia dalam baju luar angkasa, dan kondisi lingkungan yang jauh berbeda dari Bumi.
“Kami ingin memberikan perpaduan antara imajinasi dan inovasi teknologi dalam satu layar. Ini adalah tantangan besar, tetapi kami yakin hasilnya akan memberikan pengalaman sinematik luar biasa,” tambah Upie Guava.
Jadwal Rilis Masih Dirahasiakan
Meski tanggal tayang “Pelangi di Mars” belum diumumkan, antusiasme penikmat film terus meningkat. Proyek ini menjadi sorotan karena keberanian Upie Guava dalam mengeksplorasi genre fiksi ilmiah, sesuatu yang jarang digarap dengan skala sebesar ini di industri film Indonesia.
Film “Pelangi di Mars” tidak hanya menjadi langkah besar bagi perfilman nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat membawa cerita-cerita lokal ke panggung dunia. Dengan latar Mars yang futuristik, penonton diharapkan dapat menikmati petualangan yang tak terlupakan. (nid)