Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) meluncurkan Brawijaya Academic Ambassadors Program (BAAP) Thailand 2023. Program yang dirancang untuk membekali mahasiswa UB dengan pengetahuan dan pengalaman yang mendalam tentang pergaulan global. Saat Pelepasan Mahasiswa BAAP Thailand 2023 yang digelar di Ruang Jamuan Lantai 6 Gedung Rektorat UB pada Jumat (03/11/2023), Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. menyatakan bahwa BAAP adalah langkah proaktif dalam mempersiapkan mahasiswa UB untuk memahami dinamika global dan membangun jaringan internasional yang kuat.
Menurut Rektor UB, program ini tidak hanya memberi mahasiswa kesempatan untuk mengajar di sekolah-sekolah menengah atas (SMA) di Thailand selama satu minggu, tetapi juga membuka pintu bagi mereka untuk memahami berbagai aspek budaya dan kehidupan sosial di negara tersebut.
“BAAP adalah modal penting bagi UB dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional. Ini bukan hanya tentang mengajarkan bahasa Inggris atau mata pelajaran lainnya, tetapi juga tentang mendalaminya melalui lensa kebudayaan,” ujar Prof. Widodo.
Program BAAP ini berawal kerjasama antara Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP. dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok, Thailand. Mahasiswa tingkat akhir UB yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program ini harus melalui proses seleksi yang ketat. Dari 44 pendaftar, hanya 18 mahasiswa terpilih, di mana 10 di antaranya mendapatkan dukungan pembiayaan langsung dari UB, sedangkan 8 mahasiswa lainnya mendapat bantuan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) melalui inisiatif Matching Fund.
Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB, Fitri Hariana Oktaviani, SS., SE., M.Commun., Ph.D. menjelaskan bahwa program ini tidak hanya tentang mengajar di sekolah-sekolah di Thailand, tetapi juga memperkenalkan berbagai aspek budaya Indonesia kepada siswa di sana. Mahasiswa yang terpilih diharapkan memiliki kemampuan dalam seni tradisional, musik tradisional, atau keterampilan budaya lainnya, yang dapat mereka bagikan dan ajarkan kepada siswa di Thailand.
“Jadi selain dari mereka melakukan kegiatan mengajar di sekolah, mereka juga minta untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan juga mereka yang terseleksi juga mereka yang memiliki kemampuan budaya,” beber Fitri.
Pada tahap awal, BAAP hanya mencakup Thailand sebagai destinasi pengajaran. Namun, UB telah melakukan penjajakan ke berbagai negara seperti Australia, Korea, Taiwan, dan Malaysia untuk memperluas cakupan program ini. Harapannya adalah untuk tidak hanya mengirimkan mahasiswa UB ke luar negeri sebagai pengajar, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk belajar di universitas-universitas dan komunitas di negara-negara tersebut.
Salah satu Mahasiswa terpilih untuk mengikuti BAAP Thailand 2023 dari FMIPA UB, Adrian Bara Akbar berbagi persiapannya menjelang keberangkatannya.
“Kami telah menjalani berbagai kelas persiapan, termasuk microteaching, dan cross-cultural training, untuk memastikan kami siap dalam mengajar dan berkomunikasi dengan siswa Thailand dengan efektif,” ujar Bara.
“Saya berharap melalui program ini, kami tidak hanya dapat mengajar, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional.”
Dengan semangat yang berkobar-kobar, para mahasiswa UB yang terpilih untuk BAAP Thailand bersiap untuk memimpin perubahan positif melalui pendidikan. Program ini bukan hanya tentang mengajar dan belajar, tetapi juga tentang membangun hubungan antarbudaya yang kuat, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan pengajaran, serta memperkenalkan keindahan budaya Indonesia ke seluruh dunia. (nid/skn)