KANAL24, Jakarta – Usaha pemerintah untuk menggenjot kinerja ekspor di tengah pandemi corona membuahkan hasil. Kementerian Perdagangan melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei ( KDEI Taipei) berhasil menjalin business matching secara virtual dengan pelaku usaha di Taipei sehingga terjadi potensi transaksi untuk permintaan produk rempah-rempah sebesar USD650 ribu atau Rp9,6 miliar.
Plt. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kasan menyatakan, business matching secara daring salah satu strategi dalam optimalkan potensi ekspor. Kegiatan ini melibatkan tujuh perusahaan eksportir Indonesia yaitu CV Lima Rempah, CV Rasdi & Co, PT Berkah Lada, PT Billiton Rempah Indonesia, PT Latransa, Global Anugrah Kuasa, dan Star Laboratories. Kegiatan yang diinisiasi KDEI Taipei ini akan terus diintensifkan, bahkan sudah direncanakan dalam tahun ini akan dilakukan empat kali business matching.
“Namun demikian masih terdapat potensi transaksi yang lebih besar lagi dari produk-produk lain seperti kayu manis, kunyit, dan beberapa produk lainnya yang akan ditindaklanjuti oleh peserta business matching pada pertemuan teknis berikutnya,” ungkap Kasan dalam keterangannya, Selasa (19/5/2020).
Sementara itu, Kepala KDEI Taipei Didi Sumedi, menjelaskan eksistensi rempah-rempah Indonesia dan produk-produk lain di Taiwan perlu dipertahankan dengan mengintensifkan kegiatan-kegiatan sejenis. Beberapa kegiatan business matching secara daring akan dilakukan lagi dalam beberapa bulan ke depan dengan Taiwan. KDEI Taipei pada 2020 merencanakan empat kali kegiatan business matching dan dalam waktu dekat, yakni pada 9 Juli 2020.
“Pada kegiatan business matching ke-2 ini, komoditas yang akan dipromosikan yaitu produk makanan. Usulan produk ini merupakan masukan dari Kadin Taiwan (Taiwan Chamber of Commerce/ROCCOC),” kata Didi.
Menurut data Bea Cukai Taiwan, pada 2019, Indonesia merupakan pemasok utama rempah-rempah ke Taiwan dengan nilai sebesar USD7,10 juta dan pangsa sebesar 24,42 persen dari total impor rempah-rempah Taiwan. Nilai ini meningkat 20,33 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD5,87 juta. Rempah-rempah Indonesia bersaing ketat dengan produk dari Tiongkok, Vietnam, Malaysia, dan India.
“Januari-Maret 2020, Taiwan mengimpor rempah-rempah dari Indonesia dengan nilai sebesar USD1,58 juta atau naik sebesar 25,57 persen dibanding periode yang sama tahun sebumnya. Kompetitor rempah-rempah Indonesia masih sama seperti tahun lalu, yaitu Tiongkok, Vietnam, Malaysia dan India,” ulasnya.(sdk)