KANAL24, Malang – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Brawijaya Semeru ini memiliki PIC, yaitu dosen atau pembimbing lapang. Pembimbing lapang ini sudah mengatur kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dilakukan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam MBKM Semeru.
Target untuk minggu pertama atau kedua MBKM lebih mengarah kepada pengabdian masyarakat. Hal ini dikarenakan para mahasiswa ini perlu izin dan mendekati masyarakat sebelum melakukan kegiatan-kegiatan di lapang.
“Minggu ke-3 sampai ke-5, adik-adik ini sudah mulai masuk ke sub tema masing-masing,” ujar Tim MBKM Semeru UB Nurjannah, Ph.D, Selasa (1/3/2022)
Nurjannah juga memberikan contoh pada tema Economic and Environment Recovery. Tim sudah memetakan kondisi dari masyarakat langsung yang terdampak, tapi masalahnya adalah proses untuk ke lokasi belum clear, sehingga tim harus re-lokasi. Mahasiswa magang sempat bingung dan menghadap ke pembimbing lapang. Tapi, kemudian tim MBKM mencoba memberdayakan mereka.
“Nah, itulah fungsi dari pemetaan. Jadi disimpan informasinya kemudian dilaporkan. Hanya kita perlu punya planning jangka pendek karena adek-adek magang hanya MBKM 2,5 bulan.” Kata Nurjannah.
Contoh ini mewakili contoh-contoh yang dilakukan di tema-tema lainnya juga. Jadi, dari masing-masing tema sudah jalan dan prosesnya ini nanti akan memakan waktu 2,5 sampai 3 bulan.
“Selain itu, tentunya akan ada program di luar lapang. Output yang diharapkan dari MBKM Semeru ini tim sudah merencanakan untuk mengundang bapak bupati, mitra, dan lain-lainnya untuk menyampaikan atau lebih membranding bahwa Semeru saat ini kondisinya seperti ini, hasil pemetaan adek-adek seperti ini, rekomendasinya bagaimana,” terang Nurjannah.
Tim MBKM ke depannya tidak ingin berhenti hanya sampai di pengabdian masyarakat, tapi jangka panjangnya tim dapat mencapai pencapaian yang diharapkan mulai dari pendidikan masyarakat, mitra, pemerintah, dan semuanya bersatu padu mengawal masyarakat Semeru sampai pulih seperti sedia kala.(nid)