KANAL24, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan menegaskan, meski kondisi pandemi Covid-19 berlanjut hingga 2021, pemerintah berkomitmen untuk tetap melanjutkan sejumlah program terkait percepatan pembangunan infrastruktur yang memiliki alokasi anggaran mencapai Rp417,8 triliun.
Dia menyebutkan, pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama untuk mendorong transformasi ekonomi, karena sejumlah sentra ekonomi di berbagai wilayah akan saling terintegrasi. “Kita bisa menurunkan biaya angkut logistik yang lebih obyektif,” ucap Luhut dalam diskusi bertajuk “Komitmen Negara Membangun Infrastruktur Konektivitas di Tengah Pandemi Covid-19” di Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Luhut mencontohkan, keberadaan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat diyakini mampu menekan biaya logistik secara signifikan dan bisa mendorong pertumbuhan di sepuluh kawasan industri. Karena, jelas dia, kapasitas pelabuhan di Subang tersebut mampu menampung 3,75 juta peti kemas dan sebanyak 750 ribu kendaraan pengangkut.
“Pelabuhan Patimban akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Rencana kami, pelabuhan di daerah pantai dapat meningkatkan efisiensi,” ucap Luhut sembari menyampaikan bahwa pemerintah akan mengaplikasikan infrastruktur digital di sentra-sentra ekonomi.
Lebih lanjut Luhut menambahkan, pemerintah akan mendorong terciptanya sinergi antara infrastruktur fisik dan digital, terutama pada pembangunan pabrik mobil listrik dan kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ). Pada APBN -2021, pemerintah telah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp417,8 triliun.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pada 20 Desember 2020 Pelabuhan Patimban mampu melayani ekspor perdana 140 unit kendaraan. “Kami melihat, memang Patimban ini menjadi salah satu titik awal bagaimana kami mengonsolidasi kembali angkutan-angkutan yang ada di seluruh Indonesia ini menjadi satu,” tuturnya.
Menhub mengungkapkan, pengembangan terminal peti kemas di Pelabuhan Patimban akan terus dilakukan hingga mencapai kapasitas maksimal, sebanyak 7 juta TEUs. “Jadi kolaborasi antara Priok dan Patimban ini akan menciptakan kurang lebih 14 juta TEUs,” ucapnya.(sdk)