KANAL24, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan beberapa proyek strategis untuk akhir tahun 2020 hingga awal 2021. Setidaknya ada delapan proyek yang disiapkan khususnya pembangunan jalan tol. Diharapkan dengan proyek-proyek tersebut dapat menggairahkan investasi yang redup akibat pandemi.
Menteri PUPR , Basuki Hadimuljono, mengatakan proyek-proyek jalan tol yang kini disiapkan adalah ruas baru yang nantinya akan menghubungkan kawasan-kawasan strategis dan pusat-pusat pertumbuhan di Pulau Jawa dan Bali. Dengan kemudahan aksesibilitas diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi wilayah.
Disebutkan delapan ruas tol tersebut di antaranya adalah Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo sepanjang 96,57 km. Kemudian tol Cileunyi – Sumedang -Dawuan sepanjang 60,1 km. Tol Kertajati – Cipali sepanjang 3,6 km.
Lalu tol North -South Link Bandung sepanjang 14,2 km. Dilanjutkan tol Harbour Road Tanjung Priok – Pluit sepanjang 8,9 km, tol Jogja -Bawen sepanjang 75,83 km. Tol Gilimanuk – Mengwi sepanjang 95,22 km; dan Tol Kediri – Kertosono sepanjang 20,3 km.
“Total panjang tol baru yang akan dibangun hingga 2021 nanti adalah 374 km dengan nilai investasi sebesar Rp100 triliun. Untuk ruas Tol Solo – Yogyakart – NYIA Kulon Progo merupakan Proyek Strategi Nasional (PSN),” kata Basuki di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Basuki menambahkan dengan dibangunnya Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo diyakini akan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat pada segitiga emas sektor pariwisata Joglosemar (Yogyakarta, Solo Semarang). Ruas ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Baca juga:
Konsorsium Swasta-BUMN Garap Tol Solo-Yogyakarta
“Saya harap Joglosemar dapat menjadi segitiga emas yang bertumpu pada pengembangan potensi KSPN Borobudur dan Candi Prambanan. Di samping itu, pembangunan tol ini dapat meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, mengembangkan wilayah yang dilalui jalan tol, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa infrastruktur adalah salah satu tumpuan ekonomi Indonesia. Dengan sinergi dan kerja sama yang baik antar stakeholder diyakininya akan mampu mencapai target pembangunan infrastruktur secara nasional dan bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
“Tugas yang diemban Pak Basuki selaku Jenderal Infrastruktur bukan pekerjaan mudah, karena infrastruktur ini salah satu tumpuan perekonomian kita karena bisa menyerap banyak tenaga kerja, termasuk produk-produk dalam negeri,” ujarnya.(sdk)