Kanal24, Amerika Serikat – Jutaan pemilih Amerika Serikat memadati tempat pemungutan suara pada Selasa (5/11/2024) untuk menentukan siapa yang akan memimpin negara mereka selama empat tahun ke depan. Pemilih dihadapkan pada dua pilihan : mengangkat Wakil Presiden Kamala Harris sebagai presiden perempuan pertama dari Partai Demokrat, atau mengembalikan mantan Presiden Donald Trump, yang mewakili Partai Republik, ke Gedung Putih setelah kekalahannya pada 2020.
Menurut jajak pendapat, Harris dan Trump terlibat dalam salah satu kontestasi paling sengit dalam sejarah pemilihan presiden AS. Pemenang dari pemilu ini akan dilantik pada Januari mendatang dan mulai menjalankan masa jabatan empat tahunnya.
Para analis politik memperkirakan hasil pemilu akan ditentukan oleh suara di tujuh negara bagian kunci atau swing states, di mana Harris dan Trump hanya terpaut selisih dua persen. Kondisi ini, menurut lembaga survei, menjadikan pemilu kali ini sebagai salah satu pertarungan politik paling ketat dalam beberapa dekade terakhir.
Jika perolehan suara menunjukkan persaingan yang sangat ketat, hasil pemilu kemungkinan baru dapat diketahui setelah penghitungan suara selesai dalam beberapa hari mendatang. Skenario ini serupa dengan pemilu 2020, di mana hasil akhir membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya.
Antisipasi atas kemungkinan sengketa hasil pemilu, baik Harris maupun Trump telah mempersiapkan tim pengacara untuk menangani potensi gugatan atau penyimpangan yang dianggap dapat memengaruhi hasil suara.
Pada Selasa pagi, tempat pemungutan suara mulai dibuka di seluruh wilayah timur Amerika, dengan para pemilih datang ke pusat pemerintahan, sekolah, gereja, dan berbagai lokasi lainnya. Tempat pemungutan suara di zona waktu lain di seluruh AS pun dibuka sesuai jadwal, mengakomodasi enam zona waktu yang ada di negara tersebut.
Trump, yang kini berusia 78 tahun, mengakhiri kampanyenya dengan rapat umum tengah malam di Grand Rapids, Michigan, basis kuat Partai Republik yang juga menjadi tempat ia mengakhiri kampanye pada 2016 dan 2020.
“Kita dalam kondisi yang sangat baik. Saya harus memberi tahu Anda, kita jauh di atas dalam hal suara,” ujar Trump dalam pidatonya setelah tengah malam.
Ia menyatakan bahwa Harris dan Partai Demokrat hanya bisa menang jika mereka curang, seraya menuding Harris bertanggung jawab atas kenaikan harga barang dan peningkatan jumlah migran tak berdokumen yang melintasi perbatasan Meksiko.
Trump dijadwalkan untuk memilih langsung di resor miliknya di Mar-a-Lago, Florida, dan berencana mengadakan acara pemantauan hasil pemilu di West Palm Beach pada Selasa malam.
Sementara itu, Harris yang berusia 60 tahun, menutup kampanyenya di Philadelphia, Pennsylvania, pada Senin malam. Dalam acara yang dihadiri oleh Lady Gaga, Oprah Winfrey, dan sejumlah selebritas, Harris menyampaikan pesan optimisme kepada sekitar 30.000 pendukungnya.
“Malam ini, kita mengakhiri seperti kita memulai, dengan optimisme, dengan energi, dengan kegembiraan, mengetahui bahwa kita sebagai rakyat memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan kita,” ujarnya, tanpa menyebut nama Trump.
Harris berencana menghadiri acara malam pemilihan di almamaternya, Howard University di Washington. Ia mengungkapkan bahwa ia telah mengirimkan surat suara melalui pos yang ditujukan ke California, negara bagian asalnya.
Pada hari terakhir kampanye, kedua kandidat bertemu di Pennsylvania yang memiliki 19 suara elektoral, jumlah tertinggi di antara negara bagian swing. Mereka mengadakan serangkaian acara kampanye di Pittsburgh, pusat industri baja AS, dengan masing-masing menyampaikan optimisme akan kemenangan mereka.(lt/ab/voa)