Kanal24, Malang – Walikota Malang, Sutiaji merencanakan untuk memberikan insentif atau subsidi senilai antara lima hingga enam miliar rupiah untuk para sopir angkutan umum pada bulan Maret hingga April mendatang.
Pada pertemuan dengan para sopir yang menggelar aksi di Balaikota Malang pada tanggal 20 Februari 2023, salah satu isi kesepakatan yang dicapai adalah memberikan subsidi kepada para sopir angkutan umum.
Para sopir angkutan umum melakukan aksi sebagai bentuk penolakan terhadap uji coba pengaturan satu jalur arus lalu lintas yang diadakan oleh Dinas Perhubungan Kota Malang.
Jika terdapat kesepakatan, uji coba tersebut dapat dilanjutkan dengan menerapkan sistem buka-tutup atau contra flow untuk delapan jalur angkutan kota yang melewati sekitar Balaikota Malang, termasuk di antaranya angkutan jalur Arjosari, Dinoyo, dan Landungsari.
“Justru saya pikirkan adalah bukan hanya untuk hari ini dan esok bagaimana kesejahteraan para sopir, Sopir enggak wong siji, dia punya keluarga, ini yang saya pikirkan, nggih.” kata Sutiaji.
Subsidi akan diberikan dalam bentuk bantuan senilai enam ratus ribu rupiah kepada sekitar seratus enam puluh orang sopir. Selain itu, para pelajar juga akan menerima kartu untuk naik angkutan kota secara gratis.
Muhammad Cholil, Ketua Serikat Sopir Angkutan Kota Malang, menyetujui kesepakatan tersebut.
“Itu yang kita pegang janji dia ya bahkan tadi kita juga ngomong ke teman angkot kalau besok janji Bapak Walikota enggak tepat janji besok kita lewat situ ada masalah ya kita gempur lagi.” ujarnya.
Di sisi lain, Walikota Malang Sutiaji juga meminta kepada para sopir angkutan kota untuk mengemudi dengan aman dan tidak ugal-ugalan.